Home » Ekonomi & Bisnis » QRIS, Memudahkan Sebagian Masyarakat namun juga Merepotkan Sebagian Masyarakat

QRIS, Memudahkan Sebagian Masyarakat namun juga Merepotkan Sebagian Masyarakat

Pendahuluan

Penggunaan QRIS semakin meluas di Indonesia. Saat ini, QRIS telah diadopsi oleh lebih dari 12 juta merchant di seluruh Indonesia, termasuk warung makan, toko kelontong, pusat perbelanjaan, dan bahkan transportasi umum. Hal ini membuat QRIS menjadi salah satu metode pembayaran digital yang paling banyak digunakan di Indonesia.

 

Tentang QRIS

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) adalah standar kode QR untuk pembayaran digital yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2019. QRIS memungkinkan pengguna melakukan pembayaran dengan memindai kode QR menggunakan aplikasi pembayaran digital apa pun yang terdaftar di Bank Indonesia.

QRIS hadir untuk menyederhanakan dan mempermudah transaksi pembayaran digital di Indonesia. Sebelum QRIS, terdapat berbagai macam kode QR dari penyedia layanan pembayaran digital yang berbeda, sehingga pengguna harus memiliki banyak aplikasi untuk melakukan pembayaran. Dengan QRIS, pengguna hanya perlu memiliki satu aplikasi pembayaran digital yang mendukung QRIS untuk melakukan pembayaran di semua merchant yang menerima QRIS.

Ada banyak keuntungan menggunakan QRIS, baik bagi pengguna maupun merchant. Bagi pengguna, QRIS menawarkan kemudahan, keamanan, dan kecepatan transaksi. Pengguna tidak perlu lagi membawa uang tunai atau kartu kredit, dan mereka dapat melakukan pembayaran dengan cepat dan mudah hanya dengan memindai kode QR. Bagi merchant, QRIS dapat membantu meningkatkan penjualan, memperluas jangkauan pelanggan, dan mengurangi biaya transaksi.

Selain itu, QRIS juga mendukung inklusi keuangan di Indonesia. Dengan QRIS, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menerima pembayaran digital tanpa harus memiliki mesin EDC atau rekening bank. Hal ini dapat membantu UMKM untuk berkembang dan bersaing di era digital.

Pemerintah Indonesia juga sangat mendukung penggunaan QRIS. Bank Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong adopsi QRIS, seperti mewajibkan semua merchant dengan omzet di atas Rp50 juta per tahun untuk menerima QRIS. Pemerintah juga memberikan insentif bagi pengguna QRIS, seperti cashback dan diskon.

Dengan semakin luasnya adopsi dan dukungan dari pemerintah, QRIS diperkirakan akan menjadi tren pembayaran masa depan di Indonesia. QRIS menawarkan kemudahan, keamanan, dan kecepatan transaksi, sehingga dapat mempercepat pergeseran dari transaksi tunai ke transaksi digital di Indonesia.

 

Kelebihan dan Kekurangan QRIS

QRIS Kelebihan Kekurangan
1. Kemudahan Penggunaan: QRIS memungkinkan transaksi non-tunai yang mudah dan cepat melalui pemindaian kode QR menggunakan smartphone. Pengguna hanya perlu memiliki aplikasi pembayaran yang kompatibel. 1. Keterbatasan Akses: Meskipun penggunaan smartphone semakin meluas, masih ada sebagian masyarakat yang belum memiliki akses atau keahlian dalam menggunakan teknologi ini.
2. Integrasi Multi-Bank: QRIS memungkinkan integrasi antara berbagai bank dan penyedia layanan pembayaran dalam satu platform. Hal ini memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan berbagai pilihan. 2. Ketergantungan pada Teknologi: QRIS membutuhkan infrastruktur teknologi yang memadai, seperti akses internet stabil dan perangkat yang mendukung pemindaian kode QR.
3. Keamanan dan Perlindungan Konsumen: QRIS menggunakan standar keamanan tinggi, termasuk enkripsi data dan otentikasi yang kuat, untuk melindungi informasi pembayaran pengguna. 3. Potensi Kecurangan: Seperti halnya metode pembayaran lainnya, QRIS juga rentan terhadap penipuan dan aktivitas kejahatan digital jika tidak dijalankan dengan hati-hati dan kehati-hatian.
4. Peningkatan Inklusi Keuangan: QRIS mendukung inklusi keuangan dengan memungkinkan masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan untuk melakukan transaksi non-tunai. 4. Ketergantungan pada Penerima: Keberhasilan QRIS juga bergantung pada ketersediaan dan adopsi oleh para pedagang, yang mungkin memerlukan investasi tambahan dalam infrastruktur pembayaran.

 

Mengapa QRIS Masih dianggap Merepotkan ?

Meskipun QRIS menawarkan banyak keuntungan, masih ada beberapa alasan mengapa QRIS masih dinilai sangat merepotkan bagi sebagian masyarakat di Indonesia:

  • Kurangnya edukasi: Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui tentang QRIS dan cara menggunakannya. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan kesulitan saat melakukan pembayaran.
  • Keterbatasan akses: Meskipun adopsi QRIS semakin meluas, masih ada beberapa daerah di Indonesia yang belum memiliki akses ke internet atau smartphone yang memadai. Hal ini dapat menyulitkan masyarakat di daerah tersebut untuk menggunakan QRIS.
  • Ketidaktahuan: Sebagian masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan uang tunai atau kartu kredit untuk melakukan pembayaran. Beralih ke QRIS memerlukan perubahan kebiasaan, yang dapat menjadi sulit bagi sebagian orang.
  • Kekhawatiran keamanan: Beberapa orang masih khawatir tentang keamanan QRIS, terutama terkait dengan potensi penyalahgunaan data pribadi atau penipuan.
  • Biaya tambahan: Meskipun QRIS pada dasarnya gratis untuk digunakan, beberapa penyedia layanan pembayaran digital mungkin mengenakan biaya tambahan untuk transaksi QRIS. Hal ini dapat menjadi beban bagi masyarakat yang sering melakukan transaksi digital.

Selain itu, ada beberapa kendala teknis yang dapat membuat QRIS merepotkan bagi sebagian masyarakat, seperti:

  • Koneksi internet yang buruk: Transaksi QRIS memerlukan koneksi internet yang stabil. Koneksi internet yang buruk dapat menyebabkan transaksi gagal atau tertunda.
  • Aplikasi pembayaran digital yang bermasalah: Jika aplikasi pembayaran digital yang digunakan mengalami masalah teknis, pengguna tidak akan dapat melakukan pembayaran QRIS.
  • Kode QR yang rusak atau tidak terlihat: Kode QR yang rusak atau tidak terlihat dapat menyulitkan pengguna untuk melakukan pembayaran.

Pemerintah dan penyedia layanan pembayaran digital perlu terus berupaya untuk mengatasi kendala-kendala ini agar QRIS dapat menjadi metode pembayaran yang mudah dan nyaman bagi seluruh masyarakat Indonesia.

 

Pertimbangan penggunaan QRIS di Indonesia

Namun, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan apakah QRIS merupakan pilihan terbaik bagi masyarakat. Faktor seperti akses dan keahlian teknologi, ketersediaan infrastruktur pendukung, dan adopsi QRIS oleh pedagang perlu dipertimbangkan. Masyarakat yang tidak memiliki akses ke perangkat smartphone atau belum terbiasa dengan teknologi mungkin masih menghadapi kendala dalam menggunakan QRIS.

Selain itu, meskipun QRIS memiliki standar keamanan tinggi, pengguna juga perlu berhati-hati terhadap potensi kecurangan dan penipuan dalam transaksi non-tunai. Kesadaran dan edukasi terus-menerus tentang praktik keamanan digital sangat penting dalam meminimalkan risiko tersebut.

 

Kesimpulan

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah tren pembayaran masa depan di Indonesia. QRIS menawarkan kemudahan, keamanan, dan kecepatan transaksi, sehingga dapat mempercepat pergeseran dari transaksi tunai ke transaksi digital di Indonesia.

Meskipun masih ada beberapa kendala yang perlu diatasi, seperti kurangnya edukasi dan keterbatasan akses, adopsi QRIS semakin meluas di Indonesia. Pemerintah dan penyedia layanan pembayaran digital terus berupaya untuk mengatasi kendala-kendala ini dan meningkatkan pengalaman pengguna QRIS.

Dengan semakin luasnya adopsi dan dukungan dari pemerintah, QRIS diperkirakan akan menjadi metode pembayaran utama di Indonesia di masa depan. QRIS akan memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi digital, mendukung inklusi keuangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

 

 

About Muhammad Hafizh Husain

Check Also

Bisnis makanan

HERO Lepas Bisnis Makanan, Lalu Ingin Bisnis Apa ?

Pendahuluan PT Hero Supermarket Tbk. (HERO), perusahaan ritel terkemuka di Indonesia, telah mengumumkan rencana untuk ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *