Bank Indonesia melakukan langkah untuk menjaga stabilitas Rupiah dan inflasi yaitu dengan menaikan suku bunga acuan menjadi 6,25%. Langkah tersebut sudah ditetapkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo agar inflasi terus dalam sasaran.

 

Beberapa Pihak Terkejut

Suku bunga acuan BI mengalami kenaikan pertama sejak Oktober 2023 dan pastinya membuat beberapa pihak terkejut dan pihak yang yang berasal dari kalangan dunia usaha mengharapkan adanya pelonggaran suku bunga acuan tetapi dari pihak BI menaikan suku bunga.

 

Alasan BI Melakukan Penaikan Suku Bunga

Alasan BI melakukan penaikan suku bunga acuan karena adanya konflik di Timur Tengah, Adanya penurunan suku bunga yang tidak pasti di Amerika Serikat dan juga cadangan devisa sudah turun melebihi yang diperkirakan untuk intervensi. Menurut Gubernur BI jika tidak menaikan suku bunga maka rupiah akan sulit menguat kembali dan rupiah tidak memiliki stabilisasi yang pasti.

 

Dapat Menghambat Ekonomi 

Beberapa ekonom memberikan perkiraan jika suku bunga acuan dinaikan maka dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara kelanjutan dan biaya pinjaman akan menjadi tinggi.

BI yakin dengan adanya keputusan yang telah ditetapkan ini akan membuat rupiah tetap stabil dan tidak akan terjadi inflasi dan BI mengharapkan adanya situasi dan kondisi yang kondusif bagi kelangsungan pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya kebijakan ini maka BI harus terus menjaga agar rupiah tetap stabil dan tidak mengalami inflasi, memantau perkembangan ekonomi dan dapat memberikan kelonggaran pada suku bunga acuan.

 

Sumber

• Tak Terduga! BI Naikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25% (bisnis.com)