Walau Seret, Jasa Tania Yakin Masih Bisa Tumbuh

Direktur Jastan Ade Zulfikar menyampaikan selain meningkatkan segmen usaha property, engineering, surety bond, asuransi marine cargo jadi fokus usaha tahun ini.

“Kami yakin usaha ini menjanjikan dari segi letak geografis Indonesia yang Kepulauan serta dari arus pengiriman barang kedalam atau luar negeri, ” kata Ade.

Meski sekian, menurut Ade keadaan perekonomian belum menentu hingga berimbas pada usaha asuransi marine cargo ini. Dia menyampaikan kenaikan portofolio pada lini usaha marine cargo belum terjadi.

Selama 2017, pihaknya memproyeksikan bisa menumbuhkan pendapatan premi sebesar 16%. Dengan nominal premi yang menginginkan dikejar senilai Rp 339 miliar. Menurut dia bisnis asuransi bisa dibilang masih melambat karena keadaan perekonomian yang kurang menentu.

Dia menyampaikan penambahan produksi pada lini usaha property masih jadi penopang paling utama pada peran premi atau sebesar 50%, sedang marine cargo kurang lebih 10%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor menyampaikan karenanya ada proyeksi perkembangan ekonomi pada 2017 sebesar 5, 2%, pihaknya optimistis asuransi lini usaha marine cargo serta marine hull bisa bertambah.

Julian memproyeksikan perkembangan industri asuransi lini marine hull bisa meraih 10%-15%, sedang untuk marine cargo sebesar 5%. Menurut dia, prospektif marine hull semakin lebih menonjol dibanding dengan marine cargo karena sesuai dengan program Presiden untuk meningkatkan bidang maritim, seperti pembangunan tol laut.