Jakarta – USD telah menguat menjelang pengumuman dari pertumbuhan ekonomi pemerintah Amerika Serikat. Dampaknya mata uang Negara lain menjadi melemah dan itu termasuk Rupiah.
Dolar Amerika menjadi pilhan kembali terkait dengan ekspansi dari laporan data PDB pemerintah AS malam nanti. Tadi pagi DXY masih berada pada posisi 100.50, sedangkan data fundamental paman sam diupdate dengan perolehan dibawah ekspektasi pasar, dimana laporan peningkatan klaim pengangguaran telah terjadi sebanyak 12000 klaim, lebih tinggi dibanding bulan lalu.
Saat ini bursa Wall Street close mix sehubung dengan investor khawatir terhadap hubungan kedua Negara antara AS dan Meksiko. Indeks S5P 500 mengalami penurunan 0,07% atau 1,96 poin dan ditutup pada level 2.296,68. Sedangkan indeks Nasdaq close dengan penurunan sebanyak 0,02% atau 1,16 poin di level 5.655,18.
Nilai tukar rupiah melemah pagi ini terhadap Dolar AS bekisar di Rp 13.360- Rp 13.370 per dolar AS, hal tersebut seiring dengan rebound USD terhadap 6 mata uang utama dunia. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) pada sesi perdagangan kemarin telah ditutup dengan positif +0,45% menuju level 5.317,63. Sedangkan yield obligasi pemerintah RI benchmark sepuluh tahun hari ini telah diperkirakan berada dalam posisi 7.590%-7.650%. Menkeu Indonesia Sri Mulyani mengatakan bahwa laju inflasi telah diperkirakan mengalami peningkatan menuju 4% pada tahun ini, paska pada tahun lalu laju inflasi Indonesia dalam poisis di 3.02%.