Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur . membidik gagasan spin off unit usaha syariah perseroan bisa rampung tahun ini. Mengenai, unit usaha syariah perseroan itu direncanakan sebagai badan usaha punya daerah sendiri untuk tiga tahun setelah pemisahan.
Direktur Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Rudie Hardiono menyampaikan, gagasan spin off masih tetap on the track yang targetnya dirampungkan dalam tahun ini. Memang ada beberapa yang perlu disiapkan untuk diserahkan pada Otoritas Jasa Keuangan.
“Intinya untuk awal disediakan modal Rp 502 miliar, komposisi Rp 500 miliar dari pihak kami, sedang Rp 2 miliar dari koperasi, ” katanya sesudah paparan kemampuan perseroan pada Kamis 20/4/2017.
Mengenai, Unit Usaha Syariah Bank Jatim itu bakal masuk ke grup Bank Umum Kegiatan Usaha I, dengan ketetapan modal hingga Rp1 triliun saat dilakukan spin off. Rudie menerangkan, sesudah spin off, UUS perseroan itu awalannya akan jadi anak usaha. Tetapi, dengan cara bertahap pemerintah daerah Jawa Timur secara perlahan-lahan akan masuk jadi pemegang saham sampai mempunyai sebanyak 51%.
Sesudah menjadi pemilik mayoritas, nanti UUS perseroan itu bakal jadi Bada Usaha Milik Daerah. “Untuk sistem tersebut ditargetkan bisa usai dalam tiga tahun sesudah melakukan spin off, ” katanya.