Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi dalam negeri semakin membaik. Hal tersebut karena ditopang juga oleh membaiknya Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sektor UMKM menyumbang cukup tinggi untuk pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu pertumbuhan sektor perbankan juga ikut didorong oleh sektor UMKM. Pada tahun 2017 UMKM masih menjadi andalan industri perbankan. Para bankir juga memprediksikan kredit UMKM bisa naik 10% atau akan lebih baik dari tahun sebelumnya karena ikut ditunjang juga oleh pertumbuhan ekonomi yang diklaim akan lebih baik untuk tahun ini.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan memfokuskan penyaluran kredit melalui kredit UMKM. Bank BRI akan memperbesar Portofolio kredit UMKM diatas 78% pada tahun ini terhadap total kredit BRI karena sektor ini cukup menjanjikan dan memiliki permintaan yang tinggi ditambah dengan profit yang pasti.
Selain itu Bank BRI juga memprediksikan pertumbuhan UMKM bisa diatas 15% sepanjang tahun 2017. Sektor perdagangan masih menjadi penopang laju pertumbuhan UMKM. Diyakini Kredit UMKM bisa menunjang laju pertumbuhan Kredit Bank BRI 13% hingga 15% pada tahun 2017.
Selain itu, Bank Mandiri memprediksikan kredit UMKM bisa tumbuh 15% pada 2017. Bank Mandiri mentargetkan kredit UMKM untuk Bank Mandiri akan di bantu oleh kredit mikro dan kecil, sementara itu untuk kredit menengah masih melambat pada tahun ini karena rasio kredit bermasalah (NPL) yang masih cukup tinggi.
Namun pihaknya masih akan optimis untuk pertumbuhan kredit dengan mengandalkan Kredit UMKM. Jika melihat data tahun sebelumnya, pada kuartal III 2016, Kredit mikro Bank Mandiri melesat naik 16.7% sementara itu untuk Kredit UMKM tumbuh 8.8%.
Dilain sisi, Bank BCA akan mengincar pertumbuhan kredit sebesar 8%-9% pada tahun 2017. Menurut data Bank Indonesia (BI) kredit UMKM tumbuh 11,4% atau sebesar Rp 804.1 triliun hingga november 2016. Namun diprediksi untuk tahun ini akan jauh lebih baik.