Isu kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed terjawab sudah. Setelah sebelumnya isu kenaikan suku bunga the fed mempengaruhi kondisi pasar global karena pelaku pasar menanti kenaikan ini sehingga likuiditas pasar menjadi terganggu. Begitu juga dengan kondisi pasar modal Indonesia yang sempat tidak stabil karena isu kenaikan bunga the fed. Kini the Fed telah menaikan suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) 25 Basis poin. Walaupun bunga the fed sudah naik, menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dampak kenaikan ini tidak terlalu mempengaruhi kondisi perekonomian di Dalam negeri, termasuk juga bagi likuiditas perbankan nasional.
Hal tersebut karena kenaikan suku bunga acuan ini terbilang cukup kecil. Sebab kenaikan fed funds rate masih dibawah 50 basis poin sehingga tidak terlalu mempengaruhi bagi perekonomian Indonesia dan juga bagi sistem keuangan LPS. Walaupun akan memberikan efek, tentu Bank Indonesia (BI) akan mengeluarkan kebijakan moneter untuk bisa menjaga stabilitas ekonomi nasional, dan industri perbankan nasional akan menunggu langkah BI. Sebab Bank Indonesia sudah dari jauh hari mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan kenaikan ini. Kini pihak perbankan masih menunggu keputusan yang akan dikeluarkan oleh BI, sehingga baru bisa mengeluarkan perubahan strategi funding dan lending untuk kedepannya.
Menurut Direktur Manajamen Risiko dan Kepatuhan PT Bank Mandiri Tbk, Ahmad Siddiq Badrudin mengatakan bahwa besar kemungkinan Bank Mandiri tidak akan menurunkan bunga deposito untuk mengurangi resiko arus modal lari keluar (Capital Flight). Kemungkinan pihaknya akan menahan bunga deposito. Sebab jika bunga deposito diturunkan sementara suku bunga di Amerika naik tentu ini akan menimbulkan resiko Capital Flight. “ucapnya”.
Kini yang sedang dinantikan oleh industri perbankan nasional adalah menunggu strategi the fed untuk tahun 2017, seberapa banyak the fed akan menaikan suku bunga acuan nya lagi. Kini semua industri perbankan masih menunggu keputusan yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia. kondisi likuiditas 10 bank besar hingga bulan Oktober 2016 sedikit naik. Kini 10 bank tersebut berada di level 88.79% naik 32.92 bps dari tahun sebelumnya.