Pask Suartha Direktur Keuangan dan Umum Taspen Life yang telah mengatakan dalam penempatan instrumen investasi, bersama perusahaan dalam prinsipnya tidak pernah menaruh didalam satu paket untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.
Hal utama yang akan menjadi prioritas kami memilih instrumen investasi dalam memberikan yield dari risiko yang tetap bisa ditolerir,” tegas Pask, Jumat 17 Maret 2017.
Belaiu juga telah mengatakan dalam tahun 2017 perusahaan kami akan terus mengutamakan penempatan instrumen deposito, dari keterangannya deposito sampai kapan pun masih sangat diperlukan hal itu bertujuan dalam menjaga likuiditas. Sehingga, jika ada permintaan bayar klaim akan secaralangsung mengambil dari tabungan deposito.
“Saat ini posisi deposito di 30% sekitar Rp 960 miliar. Ketika ada permintaan bayar klaim pihak kami masih ada cadangan deposito. Untuk deposito bebas dari penalti yang membuat kami lebih mudah dalam mencairkan langsung,” tegasnya.
Sedangkan untuk instrumen obligasi, beliau juga mengatakan tentunya dalam perusahaan menempatkan dalam obligasi bersifat jangka panjang hal itu disebabkan untuk mendorong klaim dalam waktu jangka panjang. Pihaknya akan menargetkan dari instrumen tersebut bisa mencapai 15%-25%.
Usai deposito, reksa dana serta obligasi, Taspen Life yang juga segera menempatkan investasi saham. Selain itu terdapat sinyal dalam meningkatkan kebutuhan saham sebesar 3% dalam tahun lalu yang menjadi 10% di tahun ini. namun, dia juga menjelaskan perusahaan tetap akan terus memonitor pergerakan pasar modal.