Pada tahun 2016 industri perbankan syariah sudah memberikan hasil kinerja yang positif. Diawal tahun ini, kabar baik masih datang menghampiri industri Perbankan syariah.
Pasalnya Otoritas jasa Keuangan (OJK) memperkirakan membaiknya ekonomi dalam negeri akan memberikan dampak yang positif untuk kinerja perbankan syariah pada tahun ini. Sehingga pertumbuhan bank syariah akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Menurut Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Mulya E. Siregar mengatakan, pada tahun 2016 bank syariah sudah banyak melakukan konsolidasi internak sehingga mampu untuk mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi terhadap kinerja bank.
Tahun 2017 semua sudah recovery sebab bank syariah berkaitan erat dengan sektor ril sehingga dipastikan akan jauh lebih baik. “ungkapnya”
Data dari OJK memperlihatkan bahwa sepanjang tahun 2016 pembiayaan bermasalah atau Non performing financing (NPF) perbankan syariah sangat aman dan bisa dikendalikan. Hingga akhir November 2016, Perbankan syariah berada pada level 3.2%. penyumbang kredit bermasalah perbankan masih banyak berasal dari sektor perdagangan, hingga Oktober 2016 Rasio kredit bermasalah sektor perdagangan mencapai 8,36% atau setara Rp 2,4 triliun.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, NPF sektor perdagangan mencapai Rp 2.09 triliun pada akhir 2015 dengan begitu pada tahun 2016 NPF sektor perdagangan meningkat 17.48% secara tahunan.
PT Bank Mandiri Syariah (BSM) akan melakukan pengurangan pembiayaan ke sektor perdagangan agar NPF tidak semakin meningkat. Hingga kini portofolio penyaluran pembiayaan ke sektor perdagangan sudah mencapai 10.47% dari total keseluruhan portofolio pembiayaan BSM.
Selain itu, Bank Mandiri Syariah juga akan mengkontrol perkembangan NPF di sektor lain terutama yang memiliki NPF tinggi, seperti NPT Sektor Listrik, gas, transportasi dan kontruksi. Sehingga BSM akan melakukan pengurangan pembiayaan di sektor tersebut agar bisa menekan laju rasio NPF .
Di lain sisi, Bank BCA Syariah sudah memiliki target rasio NPF berada di bawah 1%. Namun akan tetap juga melakukan kontrol terhadap beberapa sektor yang memiliki permasalahan dalam pembiayaan.