Sepanjang bulan puasa ini, porsi kepemilikan Bank pada Surat Berharga Negara (SBN) yang meningkat memiliki potensi untuk menurun. Walaupun data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, per 31 Mei porsi kepemilikan Bank pada SBN mencapai Rp 507.99 triliun atau naik tipis 3.26% jika dibandingkan pada akhir bulan sebelumnya yaitu sekitar Rp 491.93 triliun.
Jika dilihat secara Year to Date (Ytd) kepemilikan bank di SBN berhasil membukukan kenaikan sebesar 27.17% dengan porsi total bank di SBN sebesar 26.30%. porsi kepemilikan bank pada SBN cenderung bertahan menjelang hari raya lebaran, natal dan tahun baru.
Bank cenderung memerlukan likuiditas yang tinggi sehingga diperkirakan memiliki potensi mengurangi porsi kepemilikan bank di SBN. Namun kemungkinan tingginya likuiditas masih bisa terjadi setelah lebaran. Inflasi yang terjaga berpotensi membuat Yield tenor lima tahun akan menurun. Tren yield berpotensi turun dibawah 7%.
Walaupun nanti The Fed akan menaikan suku bunga dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), diperkirakan yield tenor lima tahun hingga akhir tahun ini sekitar 6.5%. namun biasanya bank sudah mengantisipasi tentang kenaikan likuiditas saat lebaran.