Nilai tukar rupiah pada dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Senin 28/8/2017 di buka ceria. Rupiah di indeks Bloomberg di buka menguat 9 point atau 0,07% ke level Rp13.335 per USD, di banding akhir minggu lalu di Rp13.344 per USD.
Perkasanya rupiah pada Senin ini terpantau di data Yahoo Finance, dengan naik 5 point atau 0, 04% ke tempat Rp13. 338 per USD, di banding tempat penutupan Jumat (25/8) di Rp13. 343 per USD.
Kurs referensi Jisdor Bank Indonesia, rupiah pada Senin 28/8 dibanderol di Rp13.338 per USD, dengan kata lain terapresiasi 10 point dari posisi pada hari Jumat di Rp13.348 per USD.
Mengenai data SINDOnews yang bersumber pada Limas, rupiah untuk pada pagi hari ini ada di Rp13.336 per USD, menanduk 13 point dari penutupan hari Jumat di level Rp13.349 per USD.
Keperkasaan rupiah pada mata uang George Washington, tidak terlepas dari aspek naiknya euro ke level teratas sepanjang 2 1/2 tahun. Euro naik 0,15% jadi USD1, 1934 EUR, sebelumnya setelah ada di USD1,1966, angka tertinggi mulai sejak Januari 2015.
Mengutip dari CNBC, untuk Senin ini, euro menguat sesudah Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi menahan diri tidak untuk turunkan mata uangnya. Dalam perbincangan bersama Ketua Federal Reserve, Janet Yellen di Jackson Hole, Wyoming, AS, Draghi bicara tentang perdagangan global tetapi tidak mengulas problem kemampuan euro belakangan ini.
Disamping itu, Yellen malah mengulas problem bencana badai Harvey dengan menyebutkan Harvey juga akan membebani dolar serta begitu jelek untuk perekonomian. ” Pasar kecewa dengan pidato Yellen serta mereka jual dolar serta mendorong imbal hasil obligasi turun, ” kata Imre Speizer, paka taktik pasar di Westpac.
Hasil ini buat USD juga turun 0, 1% jadi 109, 295 yen serta franc Swiss melonjak 0,9% jadi 0,9539 franc per USD. Sedangkan Dolar Australia naik jadi USD0, 7938 AUD serta poundsterling Inggris kian stabil di USD1,2897 GBP.