Rupiah di prediksi masih akan berada pada zona hijau, karena ikut di dorong juga oleh variatifnya sentimen global. Rupiah masih berada pada level support Rp13.175/USD serta resisten Rp13.150/USD. Banyak para analis yang memprediksi bahwa, rupiah masih akan memanfaatkan momentem sentimen pelaku pasar global untuk tetap bisa bertahan pada zona positif.
Meskipun saat ini gerak laju rupiah masih ikut terbebani akibat harga minyak dunia yang turun selain itu laju Dolar AS masih melemah dan belum mampu bangkit dari zona merah, seiring pelemahan pada data-data indeks manufaktur AS yang di bulan April mencapai 50,8, mengalami penurunan dari periode sebelumnya.
Menurut data BPS menyebutkan bawha pada periode april 2016 mengalami deflasi sekitar 0,45% terbesar sejak tahun 2000 sehingga inflasi periode januari hingga April 2016 tercata 0,16%. Dan inflasi tahunan sekitar 3,6%. Adapun pelemahan tren komoditas disebabkan naiknya produksi OPEC yang mencapai 32,64 juta barel per hari setelah Irak kembali meningkatkan ekspor minyak seiring naiknya ekspor Rusia