Badan Nasional Penanggulangan Bencana berhasil mencatat lebih 148,4 juta jiwa masyarakat Indonesia atau 62, 4% dari keseluruhan masyarakat Indonesia terkena bahaya gempa bumi serta tsunami. Pengurangan resiko bencana gempa bumi serta tsunami mutlak dikerjakan untuk melindungi penduduk Indonesia.
Karena itu, Indonesia, butuh peranan aktif dalam menebarluaskan perubahan penanggulangan bencana tersebut ke penduduk serta pemangku kebijakan, seperti pemahaman ancaman serta tata kelola resiko bencana. Jadi manfaat merealisasikan ikut serta dunia usaha pada tingkatkan pemahaman pada resiko bencana, kewaspadaan, kesiapsiagaan serta untuk penambahan kesejahteraan bangsa, BNPB bekerja sama seperti PT Reasuransi MAIPARK Indonesia.
Dengan adanya nota dalam kesepahaman ini untuk ke depan, pemerintah lewat BNPB serta dunia usaha seperti yang telah dikerjakan oleh PT Reasuransi MAIPARK Indonesia juga akan dapat bersinergi dalam hadapi gempa bumi serta tsunami intinya berkaitan dengan industri asuransi.
Direktur Paling utama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia Yasril Y. Rasyid menyebutkan, lewat kerja sama ini menurut dia akan dapat dipakai jadi landasan saling mensupport lewat aktivitas kerja sama untuk penanggulangan bencana.
Diterangkan olehnya penanggulangan bencana terbagi dalam sebagian step, salah satunya yaitu prabencana yang mencakup aktivitas yang terbagi dalam mencegah ; mitigasi serta kesiapsiagaan. Tanggap darurat mencakup aktivitas kaji cepat ; pemenuhan keperluan dasar, pemulihan fasilitas serta prasarana vital. Saat bencana mencakup aktivitas : rehabilitasi serta rekonstruksi.