Industri reksadana saat ini sedang tinggi penawaran, hampir di semua sektor reksadana mengalami peningkatan. Begitu juga dengan reksadana Terproteksi dari Manajer investasi Mandiri, reksadana terproteksi kelolaan dari Mandiri Manajemen investasi semakin tinggi permitaan. Hal tersebut di dorong oleh semakin membaik pasar modal dan pemberlakuan tax amnesty sehingg banyak investor yang semakin memburu reksadana terproteksi. Saat ini Reksadana terproteksi sedang mengalami banjir permintaan dengan jumlah permintaan yang masuk sudah mencapai Rp 466,6 miliar. Jumlah ini melampaui target yang sudah ditentukan yaitu senilai Rp.450 miliar.
Saat ini Mandiri Manajemen Investasi telah mengeluarkan Reksadana Terproteksi mandiri 52 skitar Rp.466.6 miliar. Produk dari reksadana terproteksi mandiri memberikan indikasi return sekitar 7.3% per anum dan di bayar dengan frekuensi tiga bulan. Agen penjualan reksadana terproteksi 52 merupakan produk luncuran dari Mandiri. Di harapkan dengan produk ini bisa memenuhi tingginya permintaan. Produk ini sudah di luncurkan 22 Juli 2016 dan masa jatuh tempo sampai 15 mei 2019. Produk ini akan mengeluarkan kebijakan investasi leluasa memutar aset dasar pada surat utang pemerintah dan korporasi sekitar 80%-100%
Produk reksadana terproteksi dari mandiri ini merupakan seluruhnya sudah terproteksi dari pokok investasi namun investor masih bisa memiliki wewenang untuk menjual kepemilikan reksadana ini dalam jangka kurang dari dua tahun. Selain itu juga investor tidak akan di kenai biaya subscription dan biaya redemption dengan total minimun investasi senilai Rp.100 juta.