Disepanjang bulan Oktober 2017 lalu, kinerja indeks reksadana pendapatan tetap mengalami penurunan sebesar 0.81%. indeks kinerja reksadana pendapatan tetap memang tidak se moncer indeks reksadana lainnya, nam n hampir rata-rata produk reksadana tersebut berhasil mencatatkan imbal hasil yang positif disepanjang Oktober.
Namun kenaikan rata-rata return indeks obliasi korporasi membuat pengelola reksadana yang mayoritas portofolionya berasal dari obligasi tersebut mampu menorehkan imbal hasil yang positif. secara tidak langsung, kinerja obligasi korporasi berhasil menopang kinerja reksadana pendapatan tetap.
Mengacu pada data Infovesta Corporate Bond Index, rata-rata return obligasi korporasi naik 0,91% pada Oktober. Dan Per 31 Oktober indeks obligasi korporasi berada dilevel 2.982,45. Disisi lain, indeks obligasi pemerintah mengalami penurunan di bulan Oktober. Berdasarkan Data Infovesta Government Bond Index, rata-rata penurunan imbal hasil obligasi pemerintah sebesar 0.29% di Oktober. Per 31 Oktober, indeks tersebut berada di level 7.254,53.
Penurunan ini terjadi karena imbas dari aksi net sell yang dilakukan investor asing yang sempat melanda pasar Surat Berharga Negara (SBN). Aksi tersebut terjadi karena rendahnya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.
Obligasi korporasi masih menjadi incaran utama untuk manajer investasi. Hal tersebut karena tingkat kestabilan yang sudah terjamin. Hal tersebut karena obligasi korporasi jarang diperdagangkan di pasar sekunder.