Instrumen investasi reksadana masih menjadi primadona dikalangan investor ritel ataupun investor korporasi. semakin membaiknya produk investasi ini disepanjang 2017 membuat reksadana semakin banyak dilirik, salah satunya adalah perusahaan asuransi jiwa. disepanjang tahun ini, investasi ini mencatatkan kinerja yang positif sehingga menjadi andalan perusahaan asuransi jiwa untuk menyimpan dana investasi, selain itu banyak juga pelaku usaha lainnya yang menyimpan dananya disini.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga bulan Agustus, Industri asuransi jiwa mengelola dana investasi sebesar Rp Rp 423,95 triliun. Dari dana sebesar itu, 31,4% diantaranya disimpan di keranjang reksadana. tentu hal tersebut menjadi patokan jika reksadana masih menjadi tempat yang menguntungkan untuk menyimpan dana perusahaan.
lalu instrumen investasi saham berada diurutan ke dua dengan porso dana sekitar 30,5%. Instrumen surat berharga negara berada di posisi selanjutnya dengan porsi sebesar 14,8%. Reksadana masih menjadi incaran untuk para pelaku usaha, hal tersebut sejalan dengan membaiknya instrumen investasi ini, sejalan dengan kondisi ekonomi dan pasar modal Indonesia yang membaik.
Tingginya penempatan dana investasi asuransi jiwa di instrumen pasar modal merupakan hal yang lumrah, hal tersebut untuk mendapatkan imbal hasil investasi yang lebih optimal. ditambah dengan tren pasar modal yang memmbaik membuat penempatan dana di reksadana semakin menarik.
tren penurunan suku bunga perbankan juga dianggap ikut berdampak terhadap sejumlah investasi lain , Mulai dari tren penurunan bunga deposito hingga surat utang.