Walaupun industri properti mengalami penurunan tren tingkat hunian gedung perkantoran di Jakarta. Namun nyatanya hal tersebut tidak terlalu dijadikan beban oleh para pengembang. Para pengembang justru masih banyak yang menggarap proyek perkantoran. Walaupun sedang mengalami tren menurun, pengembang masih banyak yang optimis. Cushman and Wakefield dan Colliers International memprediksikan tingkat hunian gedung perkantoran di akhir tahun ini kurang dari 80%.
Pengembang seperti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), setelah melihat pembangunan tingkat hunian proyek perkantoran seperti Central Park, Soho Podomoro dan Kuningan City menebus angka 100%. APLN optimis untuk menggarap proyek perkantoran, rencananya APLN akan menggarap proyek perkantoran di Medan yang bernama Office Tower Park.
Jika sudah rampung, maka proyek 30 lantai tersebut akan menjadi proyek terpadu pertama di Medan. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pemasaran dan pembangunan struktur yang sudah mencapai lantai 25.
Agung Podomoro masih gencar menggarap proyek perkantoran, sebab pemasukan bisnis dari salah satu produk properti ini cukup menjanjikan yaitu sekitar 15%-20%. penyumbang terbesar bisnis properti Agung Podomoro masih tetap dari residensial.
Selain itu, pengembang PT Intiland Develpopment Tbk (DILD) menilai proyek perkantoran masih punya peluang menjanjikan. Pengembang ini saat ini sedang fokus untuk menggarap proyek perkantran terbarunya yang berada di TB Simatupang, Jakarta Selatan. Proyek tersebut adalah South Quarter.
One comment
Pingback: 5 Strategi Pemasaran Untuk Produk Investasi