Jakarta – Kebanyakan bursa global pada sepanjang tahun, telah berhasil menorehkan hasil kinerja yang sangat baik dibandingkan dengan kinerja dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Salah satunya produk reksa dana syariah offshore juga pantas untuk dilirik.
Dengan berdasarkan data dari Bloomberg, Indeks Harga Saham Gabungan telah tercatat return sebanyak 1,18 Yoy dan juga ditutupn pada posisi 5.359,28 pada perdagangan sesi kemarin, hari Senin (20/02/2017).
Hasil kinerja tersebut lebih rendah daripada sejumlah bursa mayoritas dunia, lebih rendah daripada Hang Seng yang tercatat tumbuh sebnayak 9,01% , sedangkan Strait Times sebanyak 6,82%, Shanghai Composite 3,32%, sedangkan bursa Dow Jones Indeks meningkat sebanyak 3,73%, S&P500 sebanyak 4,13% dan Thailand Stock Exchange sebanyak 2,3%.
Dan disisi lain, jumlah tingkat suku bunga deposito valas yang ditawarkan oleh –pihak perbankan justru cenderung bertahan pada tingkat rendah yaitu pada kisaran 0,25% hingga 0,75% / tahun.
Direktur Utama Infovesta Utama, Parto Karwito mengungkapkan bahwa produk reksadana saham syariah efek luar negeri adalah produk yang masih relatif baru. Akan tetapi, bisa menjadi instrumen divertifivikasi mata uang, industri dan juga geogratis.
“Ini masih termasuk produk baru, yakni reksadana syariah offshore. Jadi orang masih pertimbangkan sebab belum terlihat track recordnya.” Jelas Parto Karwito, Senin (20/02/2017).
Ia juga menambahkan, kinerja positif dari bursa global menjadikan reksadana Syariah offshore menjadi lebih menarik untuk dikoleksi. Meski demikian, volatilitas bursa global juga masih tetap harus dicermati untuk sebagai faktor resiko yang penting dipertimbangkan.
“Baru pada belakangan ini kinerja bursa global sangat bagus, pada tahun ini memang terlihat lebih lihai. Akan tetapi masih bisa jadi Indeks Harga Saham Gabungan justru membukukan kinerja lebih bagus lagi,” ungkap Parto Karwito selaku Dirut Infovesta Utama.
Selain Diversifikasi Geografis, Ia juga menambahkan, bahwa reksa dana Syariah inin juga menjadi salah satu instrumen bagi investor dalam menjadi divertifikasi portofolio efek. Dalam perdagangan bursa AS, Eropa, Japan, dan Hongkong, Reksa dana syariah offshore ini dapat mengkoleksi beberapa saham perusahaan global dalam bidang sektor teknologi, kesehatan, utilities atau juga air minum global.