Bagi industri asuransi umum, awal tahun 2017 menjadi situasi yang cukup sulit dan penuh dengan tantangan. Sebab, premi asuransi umum pada semester pertama 2017 hanya naik tipis dan tidak sesuai dengan ekspetasi yang sudah ditentukan. Premi asuransi umum bisa dikatakan masih jauh dari target dan hanya mencatatkan pertumbuhan tipis.
Melihat data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga semester pertama di 2017 premi bruto yang didapatkan mencapai Rp 15.14 triliun. Angka tersebut hanya naik 4.3% jika dibandingkan tahun sebelumnya diperiode yang sama yang mencapai Rp 14.52 triliun.
Pertumbuhan yang minim ini karena dipengaruhi oleh kondisi pasar lini bisnis yang mendominasi yaitu properti dan kendaraan masih cenderung stagnan. Penjualan rumah cenderung berjalan ditempat karena adanya perlambatan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dari perbankan
Sementara itu untuk kendaraan bermotor, walaupun terjadi kenaikan pada roda empat sebesar 5.7%, namun penjualan roda dua mengalami penurunan sekitar 6.8%. padahal kendaraan roda memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan lini bisnis kendaraan.
Lalu untuk klaim di semester pertama 2017 membukukan nilai sebesar Rp 6.82 triliun atau naik 0.8% dari tahun sebelumnya diperiode yang sama yaitu sebsar Rp 6.76 triliun. Lini usaha yang mengalami penurunan seperti properti, marine cargo, marine hull, liability, personal accident, dan miscellanus
wah, nilai klaim pertanggungan di tahun 2017 yang sebesar Rp 6,82 triliun itu lumayan besar juga yah…?