Poundsterling dalam perdagangan hari ini masih tetap di zona hijau, meskipun rencana perjanjian mundurnya Inggris dari Uni Eropa tidak mendapatkan persetujuan dari mayoritas anggota perlemen yang diusung PM Theresa May.
Dalam catatan pergerakan poundsterling dalam pekan ini hanya turun tipis pada sesi hari Selasa malam tanggal 15/01/2019, meskipun juga mengalami tekanan hingga turun di posisi US$1,26 untuk per pounsterling. Penurunan tersebut tidak berlangsung lama memasuki sesi penutupan justru rebound dan kembali naik menyentuh level US$1,28 untuk per poundsterling.
Laju dari pundsterling memang tidak mulus harus kembali tertekan dengan menurun ke posisi 1.2849 memasuki sesi pembuka perdagangan Asia, sedangkan pada saat sesi penutupan dalam perdagangan sebelumnya berada di 1,2871 di sesi perdagangan New York.
Bahkan setelah sesi New York mata uang dari Inggris tersebut harus kembali tertekan terhadap mata uang pesaingnya di group G-10. Akan tetapi sejumlah pelaku pasar sudah memprediksi melemahnya poundsterling sebelumnya, kondisi tersebut akibat tidak distujuinya dari sebagian besar anggota parlemen Inggris yang membuat sejumlah pelaku pasar dengan cepat melakukan aksi ambil untung.
Pada sesi voting hanya sedikit yang mendukung kebijakan Theresa May dari hasil data voting 220 suara yang mendukung Pm inggris tersebut, sedangkan 432 suara menolak rencana dari PM Inggris mundur dari Uni Eropa.