Semakin menguatnya pound sterling selama 2 tahun terakhir ini terhadapa mata uang euro memasuki sesi perdagangan Jumat di posisi tertinggi terhadap dolar AS, kondisi tersebut dipengaruhi semakin tingginya kepercayaan Inggris terkait keinginannya terhadap kebijakannya untuk mundur dari Uni Eropa.
Sesuai dengan penjelasan risetnya dari tim analisa MIFX di surat kabar Inggris The Sun menyatakan jika DUP (Democratic Unionst Islandia) akan memberikan dukungan terkait rencana B yang akan di ambil PM Inggris Theresa May yang akan berlangsung pekan depan.
Keterangan dari Michael McCarthy menyatakan terkaat hasil laporan tersebut dibenarkan, sterling terus berlanjut menuju ke posisi 1,32 terhadap mata uang dolar AS, sedangkan teknikal brekout berada di 1.38 untuk per dolar AS menjadi peluang dalam pekan ini.
Memasuki sesi penutupan dalam perdagangan kemarin GBP berhasil bergerak naik 0,99% di 0,013 poin ke posisi 1,3196 untuk per dolar AS, bersama dengan GBP terhadap Euro bergerak naik sebesar 0,13% ke 0,8642.
Sedangkan DXY harus terkoreksi sebesar 0,84% di 0,8060 poin ke 95,7940, menurunnya harga menjadi 0,39%. Sesuai dikutip dari bloomberg pound sterling bergerak naik ke posisi 1,36 untuk per dolar AS memasuki perdagangan tahun 2019, berdasarkan dari survie. Kondisi tersebut dikuatkan dengan aksi James Athey yang bertaruh untk tahun keuntungan yang akan diraih dalam perode panjang.