Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan bahwa persiapan Forum Ekonomi Dunia atau “World Economic Forum” (WEF) yang akan digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015 telah mencapai 90 persen.
“Persiapan kita sudah hampir 90 persen selesai, tinggal masih ada yang 10 persen yang memang harus kita fokus untuk di bagian finishing-nyalah (penyelesaian),” katanya usai Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan WEF di Graha Sawala Gedung Kantor Menteri Koordinator Perekonomian di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, sepuluh persen itu merupakan konfirmasi kehadiran dari peserta acara tahunan itu.
“10 persen itu detil tapi ini menentukan salah satunya juga misalnya masih ada konfirmasi dari para peserta yang hadir khususnya tamu VVIP tadi, sekarang ini dari Kamboja dan pimpinan negaranya, ada lima tadi,” ujarnya.
Ada perwakilan lima negara yang merupakan tamu VVIP akan mengadiri forum itu, salah satunya Kamboja, lanjutnya.
Terkait keamanan, ia mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan bahwa keamanan terjamin saat acara itu berlangsung.
“Semuanya kita berkoordinasi kan acara ini bersamaan dengan adanya Konferensi Asia-Afrika, jadi saya kira otomatis itu akan menyatu untuk menjamin keamanannya,” tuturnya.
Saat ini, katanya, hal yang penting adalah konfirmasi kehadiran peserta VVIP. Ia mengatakan bahwa panitia WEF telah menyebarkan 1.000 undangan dan sudah 600 yang memberikan konfirmasi untuk hadir di Indonesia.
“Paling lambat konfirmasinya saya kira minggu depan. Peserta dari pihak swasta hampir banyak,” katanya.
Lebih lanjut Rahmat mengatakan bahwa pembahasan dalam WEF kedepan berkaitan dengan perdagangan, pangan, energi, investasi, infrastruktur, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
“Yang menjadi fokus pembicaraan itu tentang trip (perjalanan), perdagangan dan travel, keamanan atau food security (ketahanan pangan), energy supply (ketersedian energi), financial inclusion (inklusi keuangan), strategic infrastucture (infrastruktur strategis), investment (investasi), inclusive health (kesehatan inklusif) dan Connecting ASEAN dan Asean Economic Community (menghubungkan ASEAN dan Masyarakat Ekonomi ASEAN),” katanya.