Home » Ekonomi & Bisnis » Perkuat Pendanaan, BTN Kaji Obligasi Sampai Rp 5 Triliun

Perkuat Pendanaan, BTN Kaji Obligasi Sampai Rp 5 Triliun

PT Bank Tabungan Negara tengah membahas penerbitan obligasi berkelanjutan pada tahun 2017 untuk menghadapi kebutuhan pendanaan jangka panjang serta potensi penambahan credit hingga akhir tahun.

Sembari memantau keadaan pasar serta kebutuhan pendanaan, perseroan membidik proses penawaran umum berkelanjutan itu terealisasi dalam satu sampai dua bulan ke depan.

” Persiapannya masih tetap dalam progress, mungkin saja nanti di bulan Mei atau Juni awal. Nilainya kemungkinan pada Rp3 triliun – Rp5 triliun, ” kata Direktur Keuangan serta Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko

Dia menyampaikan gagasan penerbitan itu yaitu sisi dari obligasi berjelanjutan langkah ketiga dengan nilai plafon Rp10 triliun. Mengenai, Rp5-Rp7 triliun sisanya idenya bakal dipakai tahun depan. Setiap tahun BTN menerbitkan obligasi. Oleh karenanya, Iman meyakini pada tahun ini nilainya bisa terwujud, meski pada saat yang bersamaan beberapa bank besar yang lain seperti Bank Mandiri juga merencanakan menerbitkan obligasi.

” Kami optimis lantaran ini terkait dengan keperluan serta demand, mulai sejak dulu permintaannya juga tetap tinggi. Di segi lain, performance BTN juga relatif dan paling strong secara persentase, walau secara absolute size sebenarnya kecil apabila dibanding dengan Bank Mandiri, ” jelasnya. Dalam peluang sebelumnya, Iman mengungkap emiten bank berkode BBTN itu bakal mengusahakan kebutuhan pendanaan diluar DPK sebesar Rp18 triliun.

Terkecuali emisi obligasi, instrumen non konvensional lainnya yang bakal dipakai BTN yaitu NCD sejumlah Rp5 triliun – Rp6 triliun, utang bilateral sejumlah Rp5 triliun serta sekuritisasi.

About Wida Yodik

Kontributor sekuritas.co.id, seorang ahli finansial, trading, ekonomi makro, mikro agribisnis dan hal lain terkait keuangan.

Check Also

Konsumsi

Konsumsi Masyarakat Indonesia Makin Selektif, Tabungan Lesu, Ada Apa?

Pendahuluan Konsumsi masyarakat Indonesia semakin selektif, tapi anehnya tabungan justru lesu. Kok bisa? Penyebab Masyarakat ...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *