Bank umum kegiatan usaha atau BUKU IV mempunyai permodalan yang kuat dengan prasyarat minimum Rp30 triliun. Dengan modal besar serta kuat, bank kasta paling tinggi ini dapat leluasa memberi layanan yang aman serta terpercaya pada nasabah.
Lewat modal yang besar itu, BUKU IV makin lincah dalam berekspansi hingga dapat kuasai pangsa pasar. Kesempatan yang di ambil juga semakin besar lantaran dapat menawarkan product yang beragam.
Umpamanya saja, ketika pada penghimpunan dana murah atau current account savings account (CASA), BUKU IV begitu menguasai. Dalam data SPI (statistik perbankan Indonesia) yang launching Otoritas Layanan Keuangan (OJK) hingga Januari 2017, grup bank kasta paling tinggi ini memanglah mempunyai tingkat rasio CASA tertinggi sebesar 65, 76% atau terbesar daripada grup bank yang lain.
Dengan penguasaan pasar itu, jadi tanda bila mayoritas masyarakat meyakini grup bank BUKU IV untuk bertransaksi lewat beragam product yang di tawarkan. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad menyampaikan, dengan jadi BUKU IV bermakna sebuah bank itu bisa lakukan semua hal yang lebih dari grup yang lain.
Baik pada ekspansi jaringan, penyaluran credit produktif ataupun mengkonsumsi, penghimpunan dana semakin besar dengan product yang lebih beragam, serta pengembangan digital banking.
“Bank BUKU IV diberikan keleluasaan semakin besar dibanding dengan kelompok bank yang lain karena mempunyai modal yang besar hingga kemampuan untuk absorb potensi resikonya semakin besar dibanding dengan grup bank yang mempunyai modal lebih kecil, ” katanya, beberapa waktu lalu.