Pada tahun 2017 ini, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksikan Industri Perbankan akan lebih banyak mengambil dana dari Pasar modal dan akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini di dorong oleh kondisi pasar modal Nasional yang semakin membaik dan mengalami pertumbuhan sehingga pasar modal bisa menjadi andalan pembiayaan untuk beberapa industri.
Menurut Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto mengatakan, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi hal tersebut, salah satunya ialah karena prediksi pasar modal dan ekonomi akan lebih baik pada 2017 dan jauh lebih baik dari tahun 2016. “ungkapnya”.
Proyeksi penerbitan surat utang yang dilakukan oleh beberapa Bank merupakan pemanfaatan relaksasi aturan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu Rasio LFR (Loan to Funding) yang merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh Perbankan akan diperhitungkan kembali dalam rasio likuiditas Bank.
Tentu hal ini bisa menjadi penopang utama ditambah dengan risiko likuiditas yang diproyeksi akan mengetat sepanjang tahun 2017.
Dengan tren suku bunga rendah akan semakin memberi keuntungan untuk Bank dalam mencari alternatif dana dari pasar modal baik dari surat utang dan right issue. Sehingga akan membuat semakin banyaknya
Bank yang akan mengeluarkan surat berharga dan melakukan Right Issue, sehingga ketergantungan Bank terkait pendanaan berupa deposito dan pasar uang antar bank (PUAB) bisa mengalami penurunan.
Sepanjang tahun 2017, kelompok Bank yang kemungkinan akan lebih banyak memanfaatkan pendanaan dari pasar modal merupakan dari bank besar seperti BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun) dan BUKU IV (modal inti lebih dari Rp 30 triliun).
Dan beberapa Bank akan memanfaatkan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan yang cukup menarik.