sekuritas.co.id Informasi Sekuritas dan Investasi
Perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanan global dari tingkat pengetatan likuiditas dengan baik dan tidak menimulkan berbagai efek yang membuat kondisi keuangan tanah air menurun.
Sesuai keterangan dari Sri Mulyani selaku menteri keuangan beliau amat sangat yakin jika dalam 20 tahun ini dari mulai krisis ditahun 1998, yang mana sedang menghadapi dari suku bunga tinggi yang harus mengalami penurunan hingga 0% dan saat ini sudah merangkak lebih baik.
Pernyataan tersebut diungkapkan dalam pidato kunci pada saat pembukaan Indonesia Banking Expo pada tahun 2018. Sri Mulyani juga menjelaskan tekanan global yang sedang dihadapi saat ini adalah pengetatan likuditas atas kenaikan suku bunga dari FFR Fed Fund Rate.
Namun tekanan tersebut saat ini sudah kembali pada posisi normal, kondisi tersebut yang membua pihak BI (Bank Indonesia) menyamakan dari suku bunga acuan.
Dari laporan The Fed yang meningkatkan FFR sebesar 2,25% memasuki bulan september tahun 2018 sedangkan Bank Sentral AS kemungkinan akan kembali menambah lagi suku bunga acuannya dalam akhir tahun ini.
Tidak hanya itu setelah launching kebijakan dari fiskal AS yang mempengaruhi tren investasi AS dan bahkan akan membuat laju modal bergerak menurun. Namun menteri keuangan menegaskan perubahan tersebut akan menjadi peradaban baru yang harus dihadapi dengan berbagai kebijakan yang baik untuk mendapatkan kondisi keuangan yang dinamis.
