Pada pembukaan perdagangan awal pekan, bursa asia kembali melemah mengikuti Wall Street yang jatuh akibat pertumbuhan ekonomi global dan adanya penurunan harga minyak dunia. Selain itu indeks ASX 200 Sydney terlihat mengalami penurunan sekitar 0,97% pada awal pekan perdagangan karena terdorong oleh anjloknya saham energi sekitar 2,02%. Tingginya sentimen pasar yang melampui prediksi secara global bisa menjadi dorongan terhadap harga minyak dunia.
Indeks Korea Selatan Kospi di perdagangkan lebih rendah sekitar 0,54%. Indeks Nikkei 225 Jepang terakhir diperdagangkan pada Senin dengan ditutup turun 3,1%. Menurunnya bursa asia akibat adanya penurunan dari harga minyak dunia, minyak dunia menagalmi penurunan sekitar 2,5% dan harga minyak Brent berjangka menetap 1,9 persen di posisi US$ 44,97 per barel.
Menurunya harga minyak dunia ikut mempengaruhi juga harga saham tambang. Beberapa saham tambang mengalami penurunan diantaranya Rio Tinto yang jatuh 4,79%, sementara Fortescue Metals turun 3,19%.