Sebelumnya pasar obligasi masih minim sentimen, sebelum akhirnya pada pekan kemarin Bank Sentral Jepang BOJ (Bank Of Japan) mengeluarkan kebijakan moneternya yang akan tetap dovish. Hal tersebut sangat memberikan masukan yang positif untuk industri surat utang negara (SUN) selain itu juga cerah nya laju obligasi di dorong juga oleh BOJ yang tetap mempertahankan suku bunga acuan berda pada -0.1%. hal ini sangat berimbas terhadap pasar obligasi di indonesia, karena dapat mengacu terhadap Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA).
Pasca putusan boj yang tetap dovish, membuat indeks komposit obligasi domestik (Indonesia Composite Bond Index) mengalami penguatan sekitar 0.3% jika di bandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. dengan sentimen tersebut indeks obligasi sudah beranjak sekitar 16.03%. menurut beberapa analis. Putusan Bank sentral jepang tersebut merupakan suatu langkah untuk bisa meningkatkan kembali Sun indonesia karena mampu menambah daya tarik investor terhadap obligasi di indonesia. hal tersebut juga akan berimbas terhadap investor asing yang akan semakin mencari Surat Berharga Negara (SBN). Pada pekan kemarin SUN Yang di transaksikan sudah mencapai Rp 661,05 triliun atau 39,64% dari total outstanding Rp 1.667,82 triliun.
Di perkirakan setelah kepeutusan BOJ akan semakin banyak investor asing yang akan memburu obligasi indonesia. SBN di perkirakan bisa merangkak naik hingga 40%-45%. Obligasi pemerintah yang bertenor 10 tahun saat ini sudah mencapai 6.96%. raiahan angka tersebut sudah dari torehan obligasi tenor milik pemerintah tiongkok yang sekitar 2.81%. hingga akhir tahun ini, pasar obligasi di perkirakan masih akan terus melaju pada tren positifnya.