PT. Bank Tabungan Negara. Saat ini tengah mengincar untuk menggarap pasar affluent yang ada di Indonesia. Segmen tersebut digarapnya mengingat jumlah yang hingga puluhan juta orang dengan penghasilannya yang mencapai puluhan juta rupiah.
Eko Waluyo selaku Corporate Secretary Bank BTN mengatakan bahwa pasar affluent saat ini menempati porsi yang dapat dikatakan sangat besar dalam komposisi masyarakat di Negara ini. Jumlah masyarakat pada segmen ini telah mencapai 70 juta orang yang rata-rata penghasilannya berkisar pada angka Rp 7 juta sampai Rp 30 juta per bulan.
Kemudian Eko menambahkan bahwa dirinya melihat demand yang masih banyak. Sampai saat ini dirinya juga menyasar mass market. Sementara pada segmen aflluent juga masih sangat potensial untuk digarapnya. Lalu keduanya akan digarap transformasi dan bakal berlanjut.
Eko menjelaskan pada akhir 2016, Bank BTN juga telah menyalurkan kredit ke debitur hingga 4 juta debitur. Para debiturnya mayoritasnyan ialah mass market yang berada dibawahnya aflluent market. Potensi dari aflluent di Indonesia semakin menarik. Dirinya mengatakan bahwa Bank BTN tengah mengincar setidaknya mampu meraih 10% dari totalo kesemuanya.
Sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan bahwasanya saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang sudah berlangsung dari tahun 2012. Kemudian puncak bonus demografi tersebut pada tahun 2028-2030 yang akan datang.