Pada awal Tahun 2016 silam, sudah banyak perusahaan yang mengeluarkan surat utang korporasi. Hal tersebut karena sudah semakin banyaknya permintaan terhadap investasi di pasar obligasi. Terhitung hingga saat ini pada bulan juni 2016, total jumlah keseluruhan obligasi korporasi sudah mencapai Rp 40,64 triliun. Tentu dengan jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dalam kurun waktu 6 bulan pertama. Dengan total tersebut Reksadana korporasi mengalami peningkatan sekitar 10.29%. pada tahun sebelumnya jumlah reksadana korporasi hanya sekitar Rp 36,849 triliun.
Ternyata semakin banyaknya penerbitan surat utang ini memberikan sisi negatif. dengan semakin banyak penerbitan ini membuat beberapa obligasi menjadi kalah bersaing sehingga berdampak terhadap target yang sudah di rencanakan tidak tercapai. Saat ini Obligasi swasta terlihat kalah bersaing dengan obligasi negara dan obligasi milik swasta masih kurang di minati. Seperti, Obligasi Lanjutan Bumi serpong damai, di kuartal pertama meluncurkan sekitar Rp.650 miliar jumlah tersebut anjlok dari target awal yaitu sekitar Rp 1,5 triliun. Hal ini juga sempat di alami oleh obligasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. Yang hanya di tawarkan sekitar Rp.600 miliar. Hal tersebut karena banyak beberapa obligasi swasta yang tidak mampu bersaing dan juga masih kurang di minati oleh pelaku pasar modal.
Semakin tingginya persaingan dalam obligasi korporasi membuat beberapa obligasi menjadi tidak begitu di minati. Saat ini investor yang ingin memiliki surat utang emiten lebih banyak melihat terlebih dahulu sepeti melihat perusahaan, sebagian investor banyak yang membeli oblogasi dari yang lebih menarik dan juga struktur yang di tawarkan. Saat ini investor masih sangat tertarik dengan Obligasi korporasi yang di keluarkan oleh BUMN. Hal tersebut karena surat utang yang di keluarkan pemerintah sangat minim resiko sehingga menjadi nilai tambah bagi investor. Di prediksi prospek obligasi milik pemerintah masih akan terus meningkat sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang terus di gencarkan pemerintah. Di tanbah dengan kondisi pasar global yang saat ini sudah berangsur pulih sehingga tidak akan membebani laju obligasi nasional.