Jakarta – Tercatat sebesar 7,9% pertumbuhan kredit bank RI pada tahun lalu 2016. Jumlah angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang telah tercatat mencapai 10%.
Agus Martowadojo selaku Gubernur BI (Bank Indonesia) mengungkapkan, hal tersebut terjadi akibat dari sejumlah perbankan mengalami kenaikan jumlah kredit bermasalah yang sebelumnya hanya sebesar 2,5% naik menjadi 3,1%. Meningkatnya jumlah kredit bermasalah adalah karena ekonomi dunia yang melemah serta diikuti dengan harga komoditas yang menglami penurunan.
“Tahun sebelum 2016, jumlah pertumbuhan kredit bermasalah bisa diatas 10%. Namun pada tahun sesudahnya 2016 ini sepanjang tahhun masih bekisar di 9%. Banyak hal tersebut karena memang perbankan mengalami peningkatan kredit bermasalah tadinya kisaran 2,5 jadi naik menjadi 3,1 dan faktor lainnya adalah pelemahan ekonomi global.” Ungkap Dirut BI Agus Martowadojo saat ditemui di Kemenko PMK, Jakarta Pusat pada hari Senin (6/2/2017).
Namun demikian, Dia menambahkan pada tahun 2017 ini nantinya akan bisa membaik disebabkan ada perbaikan harga komoditas dan ekonomi gobal juga sudah membaik. Agus berharap membaiknya ekonomi global akan memberikan dampak yang positif pada segi ekspor komoditas Indonesia.
“Ditahun ini pertumbuhan ekonomi dunia sudah membaik dan karena banyak hal di AS dan Tiongkok sudah lebih baik, kita juga akan melihat harga ekspor Indonesia juga sudah ada perbaikan.” Pungkas Agus Martowadojo.