PT Maulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) kembali berkiprah di pasar permodalan syariah khususnya di Provinsi Jawa Timur. MAMI bekerjasama dengan Universitas Brawijaya, dan Otoritas Jasa Kuangan (OJK) serta PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam mengembangkan Literasi Pasar Modal Syariah di seluruh daerah Jawa Timur.
Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur MAMI menjelaskan bahwa, kegiatan kali ini, pihak MAMI akan memberikan arahan kepada para dosen, mahasiswa serta masyarakat luas untuk lebih memahami tentan gpa itu pasar modal syariah dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk kesejahteraan hidup. Apalagi potensi imbah hasil yang ditawarkan oleh Reksa Dana syariah sangat banyak, sangat sayang jika kita tidak bisa memanfaatkannya dengan maksimal.
Dia mengatakan,”Dari pelatihan yang dilaksanakan, pihak kami berharap bahwa semua perserta, terutama para dosen akan bisa memahami peranan penting dalam permodalan syariah. Apalagi, yang ikut pelatihan nanti akan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang manfaat permodalan syariah untuk sebuah bisnis”.
Menurutnya, potensi pasar permodalan syariah sangat besar jika kita bisa menggali sepenuhnya, selain itu mayoritas penduduk Indonesia merupakan umat muslim. Yang jadi permasalahan sekarang adalah tingkat literasi-nya yg masih sangat rendah.
Berdasarkan data OJK, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2016, saat ini tingkat literasi pasar modal syariah di Indonesia hanya sebesar 0,02% dan penggunaannya hanya 0,01. Artinya, tingkat pemahan tentang permodalan syariah di Indonesia sangat rendah, dari 1000 orang di indonesia, hanya 10-20 orang saja yang memahami dan menerapkan investasi keuangan syariah.
Sepanjang bulan November 2017 ini, MAMI telah menyelenggarakan dua kali seminar tentang edukasi pasar permodalan syariah di Jawa Timur, yaitu di Universitas Islam Negri Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Brawijaya, Malang.