Salah satu Manajer investasi terbaik PT Mandiri Sekuritas akan siap menjajaki kawasan regional di Singapura. Hal tersebut karena status kantor cabang di Singapura saat ini sudah berubah status menjadi anak perusahaan setelah berhasil mendapatkan izin penuh dari Otoritas Moneter Singapura (MOS) agar bisa melakukan layanan pasar modal di Singapura. Dengan sudah mengantongi izin dari otoritas setempat, membuat Mandiri Sekuritas akan semakin mengembangkan pelayanan di pasar modal Singapura. Izin yang diberikan Otoritas Singapura ini membolehkan tiga aktifitas, antara lain fixed income, penjualan dan perdagangan ekuitas, dan advisory perbankan investasi
Dengan izin yang sudah didapatkan, diharapkan Mandiri Sekuritas mampu memiliki peranan dalam menyediakan alternatif pendanaan yang berdenomisasi non rupiah, selain itu juga kangkah ini dilakukan untuk semakin memperluas jalur distribusi layanan pasar modal khususnya bagi investor global. Dengan ini diharapkan Mandiri Sekuritas bisa menjadi pilihan alternatif bagi investor global, hal tersebut juga di sampaikan oleh Direktur Utama Mandiri Sekuritas. Perlu Diketahui, pada Agustus 2016 Mandiri sekuritas sudah mendapatkan lisensi Capital Market Services (CMS) dari MAS, dengan lisensi itu membuat Mandiri Sekuritas menjadi perusahaan sekuritas pertama di indonesia yang berhasil memilikinya. Diharapkan juga bisa menjadi solusi Investor institusional yang punya basis funds di Singapura
Pada sebelumnya Mandiri Sekuritas telah memiliki lisensi Exam, lisensi Exam sendiri hanya memperbolehkan perdagangan obligasi di Singapura dengan total nasabah tidak boleh melebihi 50 Institusi, saat ini lisensi mengalami peningkatan dan berhasil mendapatkan lisensi CMS. Lisensi CMS akan mulai beroprasi secara resmi pada akhir november 2016. Namun di harapkan bisa meningkatkan investor di Singapura, selain itu juga Mandiri Sekuritas Sudah menyiapkan inovasi digital dengan memberikan platform teknologi agar memunculkan akses yang memudahkan nasabah. Madniri Sekuritas menargetkan nilai penjaminan transaksi saham dan obligasi pada tahun depan sebesar Rp22 triliun.