KUR tahun 2018 tidak sesuai dengan target Bank BRI Agro hanya teralokasikan sebesar 23,51% yang sesuai target atau sebesar 33,6 miliar dari jumlah harapan plafn sebesar 145 miliar.
Menurut keterangan dari Agus Noorsanto menyatakan tidak sesuainya harapan dari BRI Agro tersebut masih terdapat sejumlah debitur yang tidak memenuhi syarat verifikasi dalam sesi awal, kurangnya persiapan membuat berbagai kendala hadir dan belum mampu untuk menyelesaikan.
Hal itu disebabkan sejumlah petani sawit dan petani tebu gagal dalam verifikasi sesi awal karena sebagian besar sudah terdaftar dalam kredit berbeda atau sudah daftar ke Bank lain. Sebagai syarat awal petani harus mengundurkan diri dari Bank lain baru bisa verifikasi.
BRI menginginkan untuk pemerintah kembali meninjau program tersebut agar KUR bisa tersalurkan semua dan sesuai target, sangat disayangkan jika sejumlah petani gagal mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Skema yang benar untuk penerima bantuan kredit harus berada dalam Bank yang sama.
Perbandingan penyaluran kredit di tahun kemarin sangat jauh sekali, tahun 2018 berhasil menyalurkan KUR sebesar 97,2% denan jumlah dana yang sudah disalurkan sebesar 1120 triliun, sedangkan dana yang disiapkan sebesar 123,801 triliun.
Dan itu berlangsung untuk KUR dari berbagai sektor diantaranya dari pertanian, indusri, konstruksi, perikanan dan jasa yang saat ini masih mencapai 46,8% dari jumlah keseluruhan kredit yang di sudah disiapkan, sedangkan target dari pemerintah penyaluran kredit minimal mencapai 50%.