Bank Negara Indonesia telah mengemukakan penyaluran KUR (kredit usaha rakyat) sepanjang tahun I/2017 berlanjut terasa landai.
Anton Siregar GM Bisnis Kecil Bank Negara Indonesia belum lama ini telah mejelskan untuk awal tahun lazimnya dari permintaan KUR sudah tidak membengkak. Pada penyalurannya tahun 2017, perseroan segera merealisasikan amanat pemerintah untuk lebih fokus pada sektor produktif.
“Pada sektor produktif seperti pada pertanian yang lebih diprioritaskan. Untuk penyalurannya akan menyesuaikan siklus, namun ada waktu tertentu jika ingin menyalurkan, yang sering terjadi KUR pada awl tahun beergerak landai,” tegasnya kepada Bisnis.
Selama kuartal pertama paada tahun ini, emiten dari saham BBNI itu akan menyalurakan KUR sebesar Rp1 triliun. Bahkan akan berlanjut hingga penghujung semester pertama dengan target minimal sebesar Rp 6 triliun.
Anton juga menjelaskan jika ticket size kredit dari usaha rakyat BBNI dalam tahun menurun dibandingkan dengan tahun lalu yang lebih besar hasilnya. Ticket size selama tahun kemarin mencapa Rp 250 juta, sementara untuk mengawali tahun sebesar Rp 170 juta untuk per debitur.
“Jika dari total keseluruhan dalam tahun ini ticket size-nya sudah diproyeksikan sekitar Rp 100 juta. Sudah bisa dipastikan dalam tahun ini kami akan lebih fokus pada sektor produktif serta prioritas,” tegasnya.
Untuk tahun kemarin, BBNI berhasilmencatatkan KUR mikro sebesar Rp68,3 miliar, sedangkan KUR ritel sebesar Rp10,2 triliun untuk KUR penempatan TKI sebesar Rp37,1 miliar.