Bisnis asuransi syariah diprediksi akan semakin berkah pada tahun ini. Hal tersebut terlihat dari kontribusi bruto asuransi syariah per Juli 2017 yang mencatatkan kenaikan 4,2% lebih tinggi dibanding pada bulan sebelumnya yang hanya sebesar 3.46%. Kontribusi bruto mencapai Rp 7,14 triliun per Juli lalu. Walau demikian kinerja asuransi syariah dinilai masih belum maksimal.
Kondisi ekonomi makro saat ini mempengaruhi bisnis asuransi syariah. Ketika ekonomi sedang lesu, kinerja asuransi juga akan terkena imbasnya. Persoalan lain adalah faktor literasi dan edukasi asuransi syariah yang dianggap perlu ditingkatkan sehingga nantinya minat masyarakat terhadap asuransi syariah akan semakin meningkat. Sebab saat ini minat masyarakat terhadap asuransi syariah masih belum maksimal.
Walau demikian, dengan pertumbuhan ekonomi pada semester dua yang semakin kencang diharapkan akan ikut menopang juga asuransi syariah. pertumbuhan industri masih bisa meningkat signifikan hingga bisa menyentuh angka dua digit di ujung tahun nanti.
Sebetulnya asuransi syariah masih mempunyai beberapa pekerjaan yang harus diperbaiki untuk bisa meningkatkan penetrasi dipasar. Sebab tantangan yang dihadapi akan semakin besar. Salah satunya adalah masalah permodalan yang bisa menjadi momok menakutkan untuk asuransi syariah
Namun beberapa pihak sangat optimis jika kinerja asuransi syariah disepanjang tahun ini akan berkah sejalan dengan kinerja ekonomi makro. Asuransi syariah juga bisa memanfaatkan perluasan bisnis yang saat ini sudah di izinkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu mengkreasikan produk yang bisa memberi manfaat wakaf sesuai dengan fatwa MUI yang sudah dikeluarkan sejak akhir tahun lalu.