Pasar modal indonesia saat ini masih menjadi incara investor asing, begitu juga dengan pasar obligasi. Banyak investor asing yang terus memburu surat utang negara dan juga sukuk di indonesia. di perkirakan hingga akhir tahun 2016 ini, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) akan mengalami pertumbuhan karena banyaknya investor asing yang memburu surat berharga ini. terhitung sampai 4 Agustus 2016, porsi kepemilikan investor asing dalam SBSN domestik di perdagangkan mencapai Rp.14.6 miliar atau 6.57% dari total outstanding Rp.222.37 triliun. Di hitung dari tahun ke tahun, angka ini mengalami kenaikan mencapai 82.06%. tahun 2015 tercatat hanya Rp.8.14 triliun.
Saat ini investor asing masih akan terus mengincar Sukuk negara. Sukuk negara di perkirakan akan mengalami lonjakan hingga akhir tahun 2016 ini, hal ini di dorong juga oleh semakin membaiknya pasar obligasi indonesia baik konvensional ataupun syariah. Selain itu, inflasi domestik yang masih rendah dan stabilitas nilai tukar rupiah membuat investor asing semakin nyaman dan percaya terhadap industri pasar modal indonesia. saat ini pelaku pasar masih menunggu BI untuk bisa memangkas suku bunga acuan. Karena inflasi yang rendah sebesar 1.76% di harapkan BI bisa memangkas suku bunga acuan.
Hingga saat ini Pasar sukuk domestik akan terus mengalami pertumbuhan karena di dorong oleh investor asing setelah berlakunya Tax Amnesty dan juga dana Repatriasi. Namun investor domestik juga di perkirakan masih akan memburu sukuk negara, Mulai dari perbankan, manajer investasi, dana pensiun, hingga asuransi.SBSN masih akan di buru oleh investor domestik dan asing, terlihat dari Total outstanding SUN mencapai Rp 1.468,87 triliun pada pekan kemarin.