PT Indosat Tbk (ISAT) akan mencari dana tambahan untuk pembayaran utang dan pembayaran biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radio. Rencananya ISAT akan menerbitkan obligasi agar bisa menutupi pendanaan tersebut. Obligasi tersebut rencananya akan mulai ditawarkan pada bulan November nanti.
Indosat akan meluncurkan obligasi berkelanjutan II Indosat Tahap II tahun 2017 sejumlah Rp 2.72 triliun. Nantinya surat utang tersebut akan dibagi kedalam lima seri yang menawarkan jumlah serta tenor dan kupon yang berbeda-beda. Pembayaran bunga obligasi ini akan dibayarkan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama dilakukan pada 9 Februari 2018.
Obligasi Seri A sebesar Rp 1.02 trilun menawarkan kupon sebesar 6.15% yang memiliki tenor 370 hari. Lalu Obligasi Seri B sebesar Rp 673 miliar menawarkan kupon sebesar 7.45% dengan tenor tiga tahun dan Obligasi Seri C sebesar Rp 498 miliar yang mempunyai kupon sebesar 7.65% dengan tenor lima tahun.
Indosat juga menawarkan Obligasi Seri D senilai Rp 21 miliar memiliki kupon 7.95% dan jangka waktu 7 tahun serta obligasi seri E sebesar Rp 511 miliar dengan kupon 8,65% dan tenor selama 10 tahun.
Nantinya sekitar 62.3% dana obligasi akan dipergunakan perusahaan untuk refinacing pinjaman rupiah perusahaan. Lalu sisanya 7,7% dari dana obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio kepada pemerintah