Perusahaan yang bergerak disektor telekomunikasi, PT Indosat Tbk (ISAT) sangat mengharapkan pertumbuhan penjualan dari pasar korporasi. Untuk bisa mencapai harapan tersebut, perusahaan sudah menjalankan skema business to business (B2B). dengan skema tersebut sudah dianggap berhasil dan memberikan kontribusi yang lebih stabil, jika dibandingkan dengan bisnis retail atau consumers dengan pelanggan per user.
Melihat laporan perusahaan, Saat ini bisnis B2B memberikan kontribusi sebesar 20% dari total revenue ISAT. Selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan dari B2B cukup stabul yaitu berkisar 7%-8%. Walaupun angkanya masih kecil dibandingkan seluler namun skema ini cukup untuk menjangkau sektor korporasi.
Bisnis dengan skema tersebut lebih stabil dibandingkan dengan consumers. Bisnis ini memiliki jangka waktu cukup lama sekitar 1 sampai 2 tahun. Sehingga dengan begitu revenue untuk kedepannya bisa lebih terjaga. Bisnis tersebut meliputi bisnis Data Center, Very Small Aperture Terminal (VSAT), maupun point-point connection
Layanan B2B sangat identik dengan persaingan kualitas yang disuguhkan. Walau demikian, ISAT masih menjaga investasi kedepannya. Sehingga investasi yang dikeluarkan tidak besar. Melihat pertumbuhan tersebut, bisnis Data Center, Very Small Aperture Terminal (VSAT), maupun point-point connection, diantaranya melalu ipenjualan hardware kepada perusahaan yang membutuhkan. Namun dianggap kurang tepat karena harus mengorbankan margin.
Indosat lebih memilih berkembang secara wajar. ISAT mentargetkan, sejalan dengan pertumbuhan digital yang semakin cepat, tentu bisnis dari layanan ini bisa meningkat. ISAT membidik, ke depan skema B2B ini bisa memberikan kontribusi sebesar 50%.