Mata uang dolar Amerika pada perdagangan di pasar Asia ini cenderung masih bergerak konsolidasi dalam range yang tidak\ terlalu lebar meskipun secara keseluruhan bisa dikatakan berhasil mempertahankan recovery terhadap major currencies lainnya pasca terpuruk pada pekan lalu karena serangkaian data ekonomi Amerika sebelumnya dimana hasilnya kurang memuaskan dan telah meragukan investor akan wacana kenaikan suku bunga oleh federal reserve AS dalam waktu dekat ini.
Fokus pasar di pekan ini masih menantikan serangkaian data ekonomi dari berbagai kawasan, dimulai dari data Eropa ZEW economic sentiment dan data inflasi Australia, dilanjut besok hari data manufaktur Tiongkok, lusa ada data manufaktur Eropa dan Jerman, dari U.K ada data retail sales sedangkan fokus dari Amerika tertuju pada data pengangguran . Di akhir pekan nanti ada data Ifo Jerman serta core durbales good orders Amerika.
Secara umum sentimen akan proyeksi kebijakan moneter dari federal reserve Amerika Serikat tetap akan berperan dominan menentukan trend penguatan dolar AS di pekan ini. Tekanan pada greenback sebelumnya jelas belum mencerminkan adanya perubahan tren secara keseluruhan, para investor masih meyakinan akan langkah perubahan kebijakan moneter Fed AS di tahun ini.
Mata uang euro setelah berhasil rebound pada akhirnya tergelincir juga akibat pengaruh dari penyelesaian masalah Yunani yang masih menggantung. Tarik ulur negoisasi antara kreditor dan Yunani sendiri masih membebani laju dari mata uang tunggal eropa ini. Sedangkan mata uang dolar Australia kembali terpeleset menyusul sepkulasi akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Australia. RBA minutes pagi ini akan menentukan tren dari aussy.
Untuk pergerakan hari ini kami memperkirakan dolar AS berpeluang akan kembali menguat terhadap major currencies lainnya. Sentimen global akan wacana kenaikan suku bunga federal reserve AS masih akan tetap dominan mempengaruhi pergerakan pasar di pekan ini. Solidnya data ekonomi Amerika secara keseluruhan bisa dijadikan acuan para investor untuk kembali melirik greenback lagi.