Pergerakan euro melemah akibat efek dari keputusan yang telah dibuat oleh Federal Reserve dan European Central Bank yang ternyata saling bertolak belakang sehingga memaksa euro untuk melemah.
Sedangkan pergerakan dolar yang menguat didukung oleh euforia menjelang kenaikkan tingkat suku bunga Federal Reserve di akhir tahun dimana pelaku pasar merasa optimis dengan pertumbuhan ekonomi Amerika.
Penguatan dolar Amerika ini juga dipengaruhi oleh hasil pidato pejabat Federal Reserve dimana bank sentral Amerika tersebut akan memulai kebijakan ketat ketika memasuki musim panas ini.
Kami berpendapat bahwa pergerakan euro selanjutnya berpotensi melemah seiring berlangsungnya kebijakan quantitative easing sejak Januari lalu senilai triliunan euro sehingga investor masih kurang bergairah.
Potensi pelemahan euro juga menjelang dirilisnya data industrial production m/m Italia yang diperkirakan meningkat namun secara keseluruhan tetap saja belum bisa membuat investor kembali bergairah.
Yen berpotensi bullish terbatas pasca dirilisnya beberapa data ekonomi yaitu data machinery orders hasilnya meningkat dan data m2 money stock haislnya meningkat dan data producer price index hasilnya meningkat.
(Hilman Pradana – Financeroll)
Untuk berlangganan sinyal trading premium dan pemasangan iklan hubungi pin BB 53738CAB