Harga emas mendatar dengan potensi menjadi lebih lemah pada awal sesi Asia karena investor terpaku berita utama di Yunani yang berkaitan dengan potensi kegagalan negara tersebut dalam pembayaran utangnya.
Pada divisi Comex New York Mercantile Exchange, emas berjangka untuk pengiriman Juni merosot 0,01% menjadi $1.197,90 per troy ounce. Semalam, harga emas berjangka bergerak sedikit lebih rendah karena ribuan penambang emas Yunani membanjiri Syntagma Square, melancarkan protes di luar gedung Parlemen di Athena.
Biasanya, demo seperti itu dapat dianggap berbahaya di sejak Krisis Keuangan. Tuntutan untuk pelayanan yang cepat saat pembayaran upah dan pensiun juga menambah gravitasi dari krisis utang yang berbahaya dan berpotensi menjadi masalah yang akan sulit dikendalikan. Kondisi terkini menjadi semakin memungkinkan Yunani keluar dari zona euro dan gagal membayar utang negara, memicu potensi bencana yang lebih besar seperti disiratkan oleh Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi pada hari Rabu lalu.
Dengan jumlah kewajiban pembayaran yang semakin besar Yunani selama tiga bulan ke depan, S&P menurunkan peringkat kredit jangka pendek panjang negara itu ke CCC+ dari B- menjelang pertemuan penting para menteri keuangan kelompok euro Jumat depan di Latvia. Pada hari Rabu, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan kepada Dewan Hubungan Luar Negeri di New York bahwa hampir tidak ada harapan Yunani bisa membuat serangkaian pembayaran pada pertemuan 24 April di Riga atau kapan saja dalam beberapa minggu mendatang.
Yunani berutang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) hampir 775 juta euro pada 11 Mei sebagai pinjaman di bawah program bailout pertama IMF pada tahun 2010. Beberapa minggu kemudian, Yunani harus membayar lagi 309 juta euro kepada IMF untuk pembayaran bailout. Kepala IMF Christine Lagarde mengatakan bahwa keterlambatan dalam pembayaran selama beberapa minggu ke depan adalah hal yang harus dihindari oleh Yunani.
Namun Kementerian Luar Negeri membantah laporan dari Financial Times bahwa para pejabat di Athena sedang melobi IMF tentang potensi penundaan. Selain itu, Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan kepada Reuters bahwa ia optimis bahwa negaranya akan mencapai kesepakatan dengan kreditur pada akhir bulan ini. Dalam beberapa hari terakhir, para pejabat Athena telah membantah bahwa negara tersebut akan mengalami default (gagal bayar) dan membantah kemungkinan pemilihan umum baru yang bisa menggeser pemerintahan Syriza.
Sementara itu pada pagi ini harga minyak mulai bergerak turun, ada indikasi mengakhiri pergerakan menanjak yang dimulai dari awal pekan ini, setelah OPEC mengatakan bahwa output melonjak pada bulan Maret, menambah kelebihan pasokan global.Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan bahwa produksi Maret melonjak 810.000 barel per hari (bph).
Untuk pengiman bulan depan, minyak mentah Brent berjangka turun 15 sen ke $63,83 per barel. Minyak mentah WTI turun 20 sen ke $56,50 per barel.
OPEC mengatakan permintaan minyak tahun ini akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya karena Amerika Serikat serta negara pengekspor minyak non-OPEC lainnya mulai menurunkan produksi mereka. Strategi OPEC untuk menekan para produsen berbiaya tinggi tampak mulai menunjukkan hasil, tetapi masing-masing anggota OPEC tampaknya telah bergeser dari tujuan awalnya dan malah memproduksi sebanyak yang mereka bisa.
Hari ini beberapa agenda penting dari Inggris, Eropa dan AS akan menjadi fokus para pelaku perdagangan. Selain berita Yunani, data inflasi AS juga akan kembali masuk ke dalam sorotan mereka. (Tata Suharta – Financeroll)