Tidak ingin terus terusan bergantung dengan induk usaha dan nasabah ritel, dua bank syariah sudah merencanakan untuk mendapatkan dana segar dari Bursa saham dengan menghelat penawaran saham perdana (initial public offering/IPO). Kedua bank syariah yang sudah mempersiapkan diri untuk IPO adalah PT Bank BRI Syariah dan PT Bank BNI Syariah.
Direktur Utama BRI Syariah, Mochammad Hadi Santoso menjelaskan, pihaknya memang sudah merencanakan bisa IPO sejak tahun lalu, ia mengatakan, kami memang sedang mencar modal tambahan sendiri, sehingga tahun depan ingin menghelat IPO.”jelasnya”
Agar semua bisa berjalan dengan lancar, BRI Syariah sudah membentuk tim khusus agar bisa mematangkan rencana melantai dibursa ini. Sebagai langkah awal, BRI Syariah akan mentargetkan bisa menyerap dana sekitar Rp 1 trilun dari penawaran saham perdana yang rencananya dilaksanakan pada tahun depan di 2018.
Dana dari IPO akan digunakan BRI Syariah untuk meningkatkan pembiayaan, terutama untuk segmen komersial dan infrastruktur. Per April 2017, pembiayan BRI Syariah mencatatkan kenaikan 4.98% menjadi Rp 18 triliun secara tahunan. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) naik 24,53% menjadi Rp 23,49 triliun.
Sementara itu, BNI Syariah masih mempertimbangkan rencana IPO. IPO bisa menjadi proses lanjutan setelah mendapatkan suntikan dana dari Indukusaha, Bank Negara Indonesia (BNI), di tahun ini. BNI Syariah mentargetkan suntikan modal dari Induk usaha sebesar Rp 500 miliar pada tahun ini.