Saat ini investasi berbasis syariah sudah cukup berkembang pesat di Indonesia. Sudah banyak investor yang beralih untuk berinvestasi syariah. Salah satunya adalah dengan investasi saham syariah. Investasi saham syariah hampir sama dengan investasi saham konvensional, langkah langkahnya pun sama. Membaca laporan keuangan emiten dan investasi berkala bisa menjadi kunci keberhasilan investasi saham syariah. Walau demikian, masih banyak orang yang ragu untuk masuk kedalam investasi syariah karena takut untuk memulainya.
Investasi saham syariah cukup berkembang pesat di tanah air, bukan tidak mungkin untuk jangka panjang return investasi saham syariah bisa mengalahkan inflasi. Lalu bagaimana caranya agar bisa sukses investasi saham syariah?
Kiat Sukses Investasi Saham Syariah
Banyak para perencana keuangan mengatakan, biasanya untuk melakukan perencanaan keuangan suka memperhatikan tingkat inflasi, lalu apakah investasi saham bisa mengejar inflasi dengan risiko nilainya yang baik turun? Sebelum benar benar terjun dalam investasi saham syariah, investor perlu memahami dulu aturan dasar serta melihat risiko dari investasi tersebut. jika sudah mempelajari, Investor bisa membaca laporan keuangan dari emiten yang ingin kita beli. Kita juga bisa melihat kinerja perusahaan tersebut, apakah perusahaan memiliki kinerja yang baik atau buruk.
Lihat cashflow perusahaan tersebut. lihat profit perusahaan setiap tahun. Bursa Efek Indonesia (BEI) selalu memberikan kelas rutin untuk investor, salah satunya adalah belajar membaca laporan keuangan. investor juga harus bisa mempersiapkan, dana investasi tersebut untuk apa? Jika untuk pendidikan anak yang biayanya bisa mencapai 15%, maka investor harus memilih perusahaan yang di anggap bisa memberikan return setara atau melebihi inflasi biaya pendidikan.
Investasi saham syariah bisa dilakukan secara berkala atau rutin sehingga tingkat risiko dari investasi ini bisa dibagi bagi setiap bulannya. Investasi secara berkala penting untuk membagi risiko dan keuntungan atas investasi saham syariah.
Jika ingin berinvestasi secara rutin, investor bisa memilih satu saham tertentu atau bisa juga berbeda saham. Dan jika untuk investasi jangka panjang, investor bisa memilih perusahaan yang memiliki prospek panjang seperti saham sektor konsumer. Namun yang terpenting adalah tetap memeprhatikan pendapatan perusahaan tersebut.