PT Bank Mega mengklaim pembatasan bunga kartu credit tidak lagi punya pengaruh banyak pada kemampuan perseroan. Direktur Kartu Credit serta Personal Bank Mega Dodit W. Probojakti menyampaikan, penurunan batas optimal kartu credit sebesar 70 basis points jadi 2, 25% yang bakal berlaku pada Juni 2017 bakal memangkas sekitaran 25% dari keseluruhan pendapatan bunga kartu credit.
Akan tetapi, lanjutnya, Bank Mega sudah mempersiapkan beberapa strategi untuk tingkatkan volume transaksi. “Untuk size Bank Mega kredit card yang baki debit-nya Rp8, 2 triliun, akan tidak rugi cuma lantaran menyusut 25% interest income, ” katanya, Selasa (18/4/2017).
Dodit memberikan, pendapatan bank dalam usaha kartu credit datang dari dua sumber yaitu pendapatan bunga dari nasabah kartu credit yang tidak membayar penuh tagihan dan pendapatan berbasiskan transaksi (fee based income/FBI).
Tiap-tiap bulan, nilai transaksi dari kartu credit emiten perbankan berkode saham MEGA itu sekitaran Rp2, 5 triliun. Selama tahun lalu, untuk penyaluran pembiayaan kartu credit Bank Mega terdaftar sejumlah Rp8, 24 triliun, naik 2, 4% dibanding posisi pada tahun sebelumnya yang meraih Rp8, 05 triliun.
Penambahan pembiayaan kartu credit itu berlangsung di dalam penurunan penyaluran credit Bank Mega keseluruhannya. Pada tahun lalu, penyaluran credit Bank Mega terdaftar sejumlah Rp28, 27 triliun, alami penurunan 12, 7% dibanding posisi pada tahun sebelumnya yang meraih Rp32, 39 triliun.
Pada 2017, manajemen Bank Mega membidik penyaluran credit jadi Rp33 triliun, naik 16% dengan cara year-on-year. “Khusus untuk kartu credit masih bakal tumbuh, ” tuturnya.