IHSG (Indek Harga Saham Gabungan / Jakarta Composite Index) pada 02 November 2017 naik 27,54 poin ke level 6.065,69 atau 0,46% menjelang akhir Sesi I. Sebelumnya terlihat kenaikan 0.23% dari awal sesi dibuka dengan selisih 13,88 poin ke level 6.052,3. Kemudian titik tertinggi selama sesi I yang bisa diraih adalah level 6.081,58 naik 43 poin dari harga awal sesi 6.038,14. Penutupan sesi I diakhiri dengan kenaikan 0,43% di level 6.064,15.
Menurut beberapa analisis, prediksi IHSG hari ini memang berimbas pada tertekannya bursa saham karena profit taking yang terjadi, seperti yang dipaparkan oleh Reliance Securities. IHSG bergerak menuju resistance +2 dari indikator standar deviasi dengan momentum yang lumayan.
Pergerakan taking profit yang terjadi pada IHSG hari ini dapat membayangi pergerakan IHSG yang berkisar pada level 6.050 s/d 5.9997. Meskipun menurut Oso Securities, trend pergerakan IHSG hari ini masih cenderung bullish di level analisis medium trend, namun potensi profit taking sangat besar mengingat level IHSG sudah menyentuh level resistance terdekat.
Tim analis Oso Securities memprediksikan “ IHSG hari ini akan bergerak melemah di kisaran 6.040 s/d 5.998”.
Sedangkan menurut Binaartha Securities, IHSG masih berpotensi untuk menuju area resistance pada level 6.049 dan 6.059.
Salah satu analis Binaartha Securities mengatakan bahwa : IHSG kemarin (01 November 2017) ditutup dengan penguatan sebesar 0.54% di level 6.038,14. Support I & II terletak pada level 6.018,013 dan 5.997,88. Sementara Resistane I & II terletak pada level 6.048,63 dan 6,059.12. Berdasarkan analisa menggunakan indikator MACD Daily, IHSG masih dalam area positif, sementara Stochastic berada di area Overbought serta RSI masih dalam area normal. Potensi paling besar pada IHSG adalah menuju area resistance 6.049 dan 6.059.
Selain IHSG, beberapa saham yang diprediksi memiliki peluang kenaikan adalah : BBNI, ADRO, BBTN, BISI, EXCL, KINO, MIKA, PNLF, PWON serta SCMA.