Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik sejumlah satu juta agen utuk laku pandai yang akan berlangsung pada 2020 untuk memperluas akses jumlah penduduk di Industri Keuangan Non Bank.
Sesuai keterangan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad yang ada di Palembang, Selasa, menyampaikan hadirnya layanan service bank tanpa ada kantor lewat jasa agen ini diinginkan bisa mempercepat inklusi keuangan untuk penduduk di daerah.
“Bank tanpa ada kantor dengan yang akan menfaatkan agen sebagai perpanjangan tangan perbankan yang akan mengutamakan dalam menjangkau lapisan masyarakat yang tinggal di wilayah pelosok, ” tegas dia, selesai resmikan gedung Kantor OJK Regional 7 Sumbagsel yang ada di Palembang.
Bhakan beliau juga menyampaikan sekarang ini terdapat 300. 000 agen yang menyebar di Tanah Air, karenanya OJK mempunyai program layanan keuangan tanpa ada kantor dalam rencana keuangan inklusifuntuk penyediaan layanan perbankan dengan yang akan di dukung tehnologi info.
Berdasar pada hasil survey indeks literasi serta inklusi keuangan pada tahun 2016, telah di ketahui indeks literasi serta inklusi keuangan Sumsel bertambah, yakni indeks literasi keuangan 31, 64 % serta indeks inklusi keuangan 73, 09 % yang sebelumya pada tahun 2013 sebesar 23, 25 % serta 66, 75 %.
“Indeks ini sudah melewati batas indeks tingkat nasional yang mencapai 29, 7 % serta 67, 8 %, ” tegas dia. Menurut dia, untuk dalam mewujudkan inklusi keuangan dibutuhkan peran semuanya pihak, bukan sekedar perbankan.