Bank BNI akan menargetkan meraih 3 juta akun untuk layanan keuangan dengan tidak menggunakan kantor sebagai rencana mengatur keuangan inklusif atau laku pandai dalam tahun ini.
Untuk keuangan inklusif khusus di Indonesia sekarang sudah mencapai 36% sedangkan tahun 2019 targetnya harus mencapai 75%, dengan jumlah tersebut artinya sudah mencapai 150 juta orang di seluruh Indonesia yang harus segera mendapatkan jasa layanan keuangan perbankan.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menjadi regulator lebih focus ke basic saving account atau laku pandai, dari kredit dan asuransi, sedangkan Bank Indonesia akan focus pada uang elektronik.
Anang Fauzie, selaku General Manager Electronic Banking Bank BNI telah menyampaikan dari tahun sebagai tantangan terbesar yang akan dihadapi perseroan salah satunya ialah harus mampu menyasar dan menjangkau lapisan masyarakat urban serta masyarakat perdesaan.
“Sebagai target kedepannya untuk BNI agar bisa mendefinisikan dari berbagai karakter masyarakat serta harus segera menyiapkan teknologinya yang tepat dan lebih efektif,” ucapnya di Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.
Dalam catatan Desember 2016, bank yang berkode emiten BBNI tersebut sudah memiliki 41.000 agen dengan jumalh saldo rata-rata tabungan yang sudah mencapai Rp300.000, jumlah total rekening 2 juta sedangkan transaksi per bulan sudah mencapai Rp1,2 juta pada setiap agennya.