Dunia investasi pasar modal saat ini sedang mengalami pertumbuhan. Manajer investasi saat ini bersaing untuk meluncurkan produk, begitu juga dengan BNI Asset Management. BNI Asset Management akan segera merilis produk reksadana pendapatan tetap syariah namun berbasis Sukuk. Penerbitan produk reksadana tersebut sudah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Rencananya produk ini akan rilis bulan Agustus ini. peluncuran produk ini merupakan memanfaatkan moment bertumbuhnya pasar modal indonesia setelah peresmian tax amnesty berlaku di indonesia. produk anyar dari BNI Asset Management ini mengambil aset dasar tiga seri sukuk negara project based sukuk (PBS). Nantinya BNI akan mencari sukuk pada lelang reguler yang di keluarkan oleh pemerintah.
Produk ini memiliki tenor waktu hingga 15 tahun. BNI Asset Management Mentargetkan dana kelolaan dari produk ini bisa mencapai Rp 100 miliar, hingga saat ini BNI Asset Management Telah memiliki dana kelolaan Sekitar Rp.25 miliar. Produk anyar dari BNI bisa memberikan return 7%, prediksi tersebut mengalami penurunan karea sebelum nya di prediksi bisa mencapai 10% hal tersebut di pengaruhi karena adanya tren kenaikan sukuk bunga di pasar skunder. Reksadana berbasis sukuk ini bisa berinvestasi pada satu atau lebih sukuk dengan komposisi 85%-100% dari total nilai aktiva bersih (NAB)
Hingga saat ini dana kelolaan dari BNI Asset Management mengalami kenaikan menjadi Rp 680 miliar pada akhir juli 2016 kemarin jika di bandingkan dengan awal tahun yang hanya mencapai Rp 450 miliar. Kenaikan ini di bantu oleh dana kelolaan reksadana terproteksi yang tercatat naik RP 200 miliar. Peluncurnan reksadana berbasis sukuk ini di harapkan bisa memicu masuknya manajer investasi ke surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara.