BNI percaya Kredit Tanpa Agunan KTA mampu tumbuh Rp7 triliun dalam tahun ini.
Dari keterangan Direktur Konsumer Banking BNI yakni Anggoro Eko Cahyo yang mengatakan, tahun kemarin KTA perseroan yang mampu melonjak secara drastis.
“Sejumlah Produk KTA Bank BNI yang bernama BNI fleksi. Produk KTA dari kami pada bulan Desember 2016 sebanyak Rp 9,8 triliun tercatat kenaikannya sebesar Rp6 triliun dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp3 triliun,” tegas di Jakarta hari Selasa 28 Februari 2017.
Anggoro telah mengatakan, realisasi dari penyaluran KTA menunjukkan perkembangan yang di signifikan saat ini karena usaha dari perusahaan yang terus untuk fokus dalam menggarap eksisting customer base yang telah memakai payroll BNI.
“program payroll kami sudah semakin berkembang dan sudah banyak, namun belum sebanyak program tentang BNI Fleksi, nah untuk sekarang kita menuju untuk ke BNI flexy serta lebih fokus terhadap costumer base yang telah payroll.”
Sesuai yang dikatakan Anggoro, untu memfokuskan diri terhadap customer base yang sudah payroll lewat BNI agar lebih aman dan terkait masalah Kredit macet (Non Performing Loan/NPL) akan lebih terjaga.
Dari suku bunga yang bermacam-macam, Bank dengan berkode emiten BBNI ini akan menargetkan tahun ini lewat BNI Fleksi bisa tumbuh mencapai Rp7 triliun. Hal itu akan berupaya perusahaan untuk menerapakan beberapa strategi untuk target segera tercapai dan salah satunya ialah melakukan penetratsi terhadap nasabah eksisting.
Bank Sumsel Babel Mendapatkan Modal Rp 120 Miliar
Bank Sumsel Babel yang akan mendapatkan suntikan modal langsung dari pemerintah daerah khusus untuk dua provinsi yang sebesar total Rp120 miliar yang akan digunakan mendorong ekspansi bisnis perusahaan dalam tahun ini.
Sesuai yang dijelaskan Direktur Utama Bank Sumsel Babel Bapak M. Adil yang telah mengatakan ada sejumlah Pemda dalam waktu dekat ini akan merealisasikan dari rencana pemberian modal sebesar Rp25 miliar.
“Jumlah total sebesar Rp120 miliar tersebut saat ini telah terealisasi sebesar Rp25 miliar, Pemda yang akan menyerahkan modal untuk mendukung bisnis, sebab hal ini sangat erat hubungannya dengan ekspansi yang akan kami lakukan,” tegasnya setelah RUPS, hari Selasa 28 Februari 2017.
Adil juga telah memaparkan sejumlah pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan penyertaan modal sebagai contoh Pemerintah Kabupaten Lahat, pemda Pangkal Pinang dan Pemkab Pali.
Dia juga telah mengatakan sekarang ini CAR (rasio kecukupan modal) perseroan yang telah mencapai 19,26%. Dari keterangannya, kemampuan modal BPD tersebut didukung dari penyertaan modal pemerintah daerah, reevaluasi aset serta doorngan langkah IPO terus dijajaki pihak perusahaan.
Penyertaan modal tersebut dipastikan akan mendukung rencana perseroan untuk lebih fokus dalam berinvestasi pada sistem informasi teknologi di semester I/2018.
“Agar sejalan bersama rencana kami dalam mengembangkan produk perbankan yakni emoney sampai branchless banking dan produk laku pandai dalam tahun ini,” tegasnya.